Rabu, 27 April 2011

~CINTA DALAM DAKWAH~


*✿* Cinta Dalam Dakwah *✿*
˜”*°•.˜”*°•✿ ♥ ✿•°*”˜.•°*”˜

BismillahirRohmaanirRohiim.....
Katakanlah, “Inilah jalanku, aku mengajak kalian kepada Allah
dengan bashiroh, aku dan pengikut-pengikutku – mahasuci Allah,
dan aku bukan termasuk orang-orang yang musyrik”.

Jalan dakwah panjang terbentang jauh ke depan
Duri dan batu terjal selalu mengganjal, lurah dan bukit menghadang
Ujungnya bukan di usia, bukan pula di dunia
Tetapi Cahaya Maha Cahaya, Syurga dan Ridha Allah .

Cinta adalah sumbernya, hati dan jiwa adalah rumahnya
Pergilah ke hati-hati manusia ajaklah ke jalan Rabbmu
Nikmati perjalannya, berdiskusilah dengan bahasa bijaksana
Dan jika seseorang mendapat hidayah karenamu
Itu lebih baik dari dunia dan segala isinya…

Pergilah ke hati-hati manusia ajaklah ke jalan Rabb-mu

Jika engkau cinta maka dakwah adalah faham
Mengerti tentang Islam, Risalah Anbiya dan warisan ulama
Hendaknya engkau fanatis dan bangga dengannya
Seperti Mughirah bin Syu’bah di hadapan Rustum Panglima Kisra

Jika engkau cinta maka dakwah adalah ikhlas
Menghiasi hati, memotivasi jiwa untuk berkarya
Seperti Kata Abul Anbiya, “Sesungguhnya sholatku ibadahku,
hidupku dan matiku semata bagi Rabb semesta”
Berikan hatimu untuk Dia, katakan “Allahu ghayatuna”

Jika engkau cinta maka dakwah adalah amal
membangun kejayaan ummat kapan saja dimana saja berada
yang bernilai adalah kerja bukan semata ilmu apalagi lamunan
Sasarannya adalah perbaikan dan perubahan, al ishlah wa taghyir
Dari diri pribadi, keluarga, masyarakat hingga negara
Bangun aktifitas secara tertib tuk mencapai kejayaan

Jika engkau cinta maka dakwah adalah jihad
Sungguh-sungguh di medan perjuangan melawan kebatilan
Tinggikan kalimat Allah rendahkan ocehan syaitan durjana
Kerjakeras tak kenal lelah adalah rumusnya,
Tinggalkan kemalasan, lamban, dan berpangkutangan

Jika engkau cinta maka dakwah adalah taat
Kepada Allah dan Rasul, Alqur-an dan Sunnahnya
serta orang-orang bertaqwa yang tertata
Taat adalah wujud syukurmu kepada hidayah Allah
karenanya nikmat akan bertambah melimpah penuh berkah

Jika engkau cinta maka dakwah adalah tadhhiyah
Bukti kesetiaan dan kesiapan memberi, pantang meminta
Bersedialah banyak kehilangan dengan sedikit menerima
Karena yang disisi Allah lebih mulia, sedang di sisimu fana belaka
Sedangkan tiap titis keringat berpahala lipat ganda

Jika engkau cinta maka dakwah adalah tsabat
Hati dan jiwa yang tegar walau banyak rintangan
Buah dari sabar meniti jalan, teguh dalam barisan
Istiqomah dalam perjuangan dengan kaki tak tergoyahkan
Berjalan lempang jauh dari penyimpangan

Jika engkau cinta maka dakwah adalah tajarrud
Ikhlas di setiap langkah menggapai satu tujuan
Padukan seluruh potensimu libatkan dalam jalan ini,
Engkau da’i sebelum apapun adanya engkau
Dakwah tugas utamamu sedang lainnya hanya selingan

Jika engkau cinta maka dakwah adalah tsiqoh
Kepercayaan yang dilandasi iman suci penuh keyakinan
Kepada Allah, Rasul, Islam, Qiyadah dan Junudnya
Hilangkan keraguan dan pastikan kejujurannya…
Karena inilah kafilah kebenaran yang penuh berkah

Jika engkau cinta maka dakwah adalah ukhuwwah
Lekatnya ikatan hati berjalin dalam nilai-nilai persaudaraan
Bersaudaralah dengan muslimin sedunia, utamanya mukmin mujahidin
Lapang dada merupakan syarat terendahnya , itsar bentuk tertingginya
Dan Allah yang mengetahui menghimpun hati-hati para da’i dalam cinta-Nya berjumpa karena taat kepada-Nya Melebur satu dalam dakwah ke jalan Allah,saling berjanji untuk menolong syariat-Nya ...
jadikanlah Cintamu hanya di JALAN DAKWAH . Baarakallohu Fiikum.

<~~~~~ ♥ ~ ✿ ~ ♥ ~~~~~~> NOTE <~~~~~~~~♥ ~ ✿ ~ ♥ ~~~~~~>

Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus,
maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain),
karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian
itu diperintahkan ALLOH agar kamu bertakwa .SODAQALLAHULA'ZIM.
(QS.Al-An'aam: 153) .

Jumaat, 22 April 2011

SUAMI : KETIKA ISTERIMU MENANGIS, GENGGAMLAH ERAT TANGANNYA


Duhai suami tercinta...

Jika isteri menangis dihadapanmu….
“hargai lah ia sblm terlewat…”

Jika seorang isteri menangis dihadapanmu,
itu bererti dia tidak dapat menahannya lagi…
Jika kau memegang tangannya saat dia menangis, dia akan tinggal bersamamu sepanjang hidupmu..
Jika kau membiarkannya pergi, dia tidak akan kembali menjadi dirinya yang dulu, selamanya!

Seorang isteri tidak akan menangis dengan mudah, kacuali didepan orang yang sangat dia sayangi, dia akan menjadi lemah!

Seorang isteri tidak akan menangis dengan mudah, hanya jika dia sangat menyayangimu.
Dia akan menurunkan rasa EGOnya.

Wahai suami2,
jika seorang istri pernah menangis keranamu, tolong pegang tangannya dengan penuh pengertian.
Kerana dia adalah orang yang akan tetap bersamamu sepanjang hidupmu disaat kau terpuruk terlalu dalam …
Wahai suami2, jika seorang isteri menangis keranamu, tolong jangan menyia-nyiakannya. Mungkin, kerana keputusanmu, kau merosakkan kehidupannya.

Saat dia menangis didepanmu, saat dia menangis keranamu. Lihatlah jauh kedalam matanya. Dapatkah kau lihat dan kau rasakan SAKIT yang dirasakannya keranamu ?

Apakah keistimewaan perempuan ini ? ”

Dibalik KELEMBUTANYA dia memiliki kekuatan yang begitu dahsyat..

TUTUR katanya merupakan KEBENARAN..

SENYUMAN’nya adalah SEMANGAT bagi orang yang dicintainya. .

PELUKAN & CIUMAN’nya bisa memberi KEHANGATAN bagi anak2nya..

Dia TERSENYUM bila melihat temannya tertawa..

Dia TERHARU Dia MENANGIS bila melihat KESENGSARAAN pd org2 yg dikasihinya. ..

Dia mampu TERSENYUM dibalik KESEDIHAN’nya. .

Dia sangat GEMBIRA melihat KELAHIRAN..

Dia begitu sedih melihat KEMATIAN..

TITISAN air matanya bisa membawa PERDAMAIAN.

Tapi dia sering dilupakan oleh SUAMI krn 1 hal…

Bahawa “Betapa BERHARGAnya dia”…

Sebarkan ini ke SELURUH ISTERI2 yg soleha dan SUAMI2 yang kamu kenal agar mereka tidak lupa bahwa ISTERI mereka

begitu berHARGA… Dan sangat berHARGA...

SubhanaAllah...

~Mutiara atau Kelapa~


Buatmu wanita~
Apabila kamu berkawan dengan lelaki,ingatlah ada dua pilihan terbentang...

PERTAMA...kamu jadi seperti KELAPA..mudah diperoleh..diparut...diperah..dan diambil santannya...lepas itu hampasnya dibuang...

KEDUA...Kamu menjadi sebutir MUTIARA.berada di dasar lautan..tersimpan rapi..dilindungi kulit..bukan senang nak lihat..apa lagi mendapatkannya..hanya orang yang bertuah..berusaha menyelami dasar lautan..dapat memperolehnya..harganya mahal sekali..dan ia akan tersimpan selamanya..

jadi..kamu pilihlah sama ada hendak menjadi KELAPA ataupun MUTIARA..

di sebalik SANTAN..menjadi penyedap makanan..diperah segala kenikmatan..
dengan mudah jatuh menjadi titisan..akhirnya habis kari dimakan..pulut panggang sisi habis ditelan.dan SANTAN hilang tak jadi ingatan..yang terasa lazat hanya kari dan pulut panggang..orang tak kenang jasa SANTAN...

MUTIARA...tertanam di dasar paling dalam..sukar andai mengharap jadi perhatian..kerana MUTIARA dilindungi oleh cengkerang yang menghadangnya dari ancaman musuh..namun kiranya ditemui insan..akan menjadi PERMATA HIASAN..terletak tinggi di cincin idaman..atau di leher nan jinjang..atau di lengan menawan..makin lama MUTIARA tertanam..makin tinggi nilainya..

oleh itu...pilihlah sendiri...menjadi SANTAN..mudah jadi perhatian..tapi hanya sebentar jadi santapan..kemudian hilang segala nikmat dan pujian..menjadi MUTIARA..sukar ditemukan..namun bila dihias indah gadis rupawan..hilang ia..
tangisan mengiringi zaman...
SubhanaAllah...

Khamis, 21 April 2011

pada MU ku bersujud



“Aku mahu tinggalkan dunia dalam sujudku”- Fatimah Az-Zahra


SUATU malam ketika aku sedang nyenyak tidur tiba-tiba aku melihat seolah-olah ayahanda menjelma di hadapanku. Perasaan kasih pada ayahanda tidak dapat ditahan-tahankan lagi, lalu aku berteriak: "Ayah...sudah lama tiada berita dari langit sejak ayahanda tiada!"

Waktu itu aku terlalu rindu setelah beberapa hari ayahanda wafat. Ketika aku sedang memanggil-manggil ayahanda, muncul pula para malaikat bersaf-saf lantas menarik tanganku, membawa aku naik ke langit.

Apabila aku mendongak tenampaklah istana-istana indah yang dikelilingi taman-taman pawana serta anak-anak sungai mengalir saujana mata memandang. Keindahan istana demi istana dan taman demi taman berjajaran di hadapan mata begitu mengasyikkan. Dari celahan pintu-pintu istana tersebut menjelmalah para bidadari seolah-olah patung bernyawa yang sangat jelita, sentiasa tersenyum dan bergelak ketawa. Bidadari itu berkata kepadaku: "Selamat datang wahai makhluk yang diciptakan syurga untuknya, dan kerana ayahanda kamu, kami diciptakan.. ."

Malaikat itu terus membawa aku naik ke langit seterusnya sehinggamemasuki sebuah tempat yang dipenuhi istana-istana yang lebih indah daripada sebelumnya. Cahayanya bergemerlapan.

Dalam setiap istana itu terdapat rumah-rumah berisi pelbagai perhiasan indah yang belum pernah dilihat mata, tidak terdengar ditelinga dan tidak pernah tersirat di hati. Penghuni istana-istana ini sentiasa bergembira, bergelak ketawa dan ceria. Di istana itu terdapat pelbagai kain sutera nipis dan tebal. Juga terdapat selimut-selimut daripada sutera dengan pelbagai warna dan corak.

Di atas rak-rak kelihatan pelbagai jenis gelas diperbuat daripada emas dan perak yang sungguh menawan. Pelbagai jenis hidangan makanan, buah-buahan serta air minuman yang lazat dan enak tersedia untuk dimakan. Pemandangan di taman-taman pula sungguh memukau dengan aliran sungai yang warnanya lebih putih daripada susu, rasanya lebih manis daripada madu dan baunya lebih semerbak daripada kesturi.Aku yang kehairanan dan takjub lantas bertanya: "Untuk siapakah tempat-tempat indah sebegini dicipta? Apa nama sungai-sungai yang harum mewangi ini?"

Malaikat-malaikat itu menjawab:"Tempat ini adalah Firdaus, tempat paling tinggi dan tiada lagi syurga di atasnya. Syurga Firdaus ini khas untuk singgahsana ayahandamu, semua rasul, nabi, para syuhada dan syiddiqun yang dicintai Allah. Sungai ini bernama al-Kautsar yang telah Allah janjikan kepada ayahandamu."
Aku bertanya lagi: "Di mana ayahandaku?"

Malaikat-malaikat menjawab: "Sebentar lagi ayahandamu akan datang menjemputmu!"Tidak lama kemudian aku ternampak istana-istana yang sangat putih dan permaidani yang tersangat indah.. Tiba-tiba aku sudah berada di atas permaidani yang terbentang di atas singgahsana. Aku ternampak ayahandaku sedang berehat di atas singgahsana tersebut dikelilingi sekelompok orang yang tidak dikenali. Ayahanda menarik tanganku dan mencium dahiku berkali-kali.
Ayahanda berkata: "Selamat datang wahai puteriku!"

Lalu ayahanda meletakkan aku di atas pangkuannya dan berkata lagi:"Wahai puteriku, tidakkah engkau lihat apa yang telah dijanjikan Allah kepadamu dan yang akan engkau perolehi?"

Ayahanda menunjukkan istana-istana yang disaluti bermacam-macam hiasan yang indah menawan serta berkilau-kilauan, saujana mata memandang. Ayahanda berkata: "Inilah tempat tinggalmu, kediaman suamimu, kedua-dua anakmu serta orang-orang yang mencintaimu dan mencintai mereka. Bergembiralah. .. engkau akan mengikut ayahanda datang ke sini beberapa hari lagi..."

Aku berkata: "Kalau begitu senanglah hatiku dan bertambah rindu pada ayahanda."Selepas berjumpa beberapa ketika dengan ayahanda, aku terjaga. Tubuh ku menggigil dan terasa takut yang amat sangat. Aku masih teringat-ingat bisikan ayahanda. Aku akan mengikut langkah ayahanda beberapa hari lagi. Aku masih ingat ayahanda berkata perkara yang sama sebelum wafat. Ayahanda pernah membisikkan bahawa akulah orang pertama yang menyahut panggilan Ilahi selepasnya.

Sejak hari ayahanda wafat lagi aku selalu menangis dan bersedih.Perasaan sedih makin terasa selepas bermimpi bertemu ayahanda. Aku tahu tidak lama lagi aku akan meninggalkan dunia fana ini untuk bersama ayahanda tercinta di akhirat yang kekal, aman dan sentosa.

Aku menceritakan mimpi tersebut pada suamiku dan juga pembantuku Asma binti Umays. Aku beritahu saat ajal hampir tiba. Asma menunjukkan pelepah kurma basah untuk membuat usungan seperti yang dilihat dibuat di Habshah.
Aku tersenyum apabila melihat keranda itu. Aku berwasiat supaya jenazahku nanti dikebumikan pada malam hari agar tiada seorang pun yang marah apabila melihat jenazahku. Aku juga meminta suamiku supaya menikahi Umamah, saudara perempuanku. Umamah menyayangi anakku seperti aku menyayangi mereka.

Setelah merasa saat ajal hampir tiba aku membawa dua orang anakku menziarah makam ayahanda. Tubuhku terasa sangat lemah untuk memijak. Tapi aku gagahi juga untuk bersembahyang dua rakaat antara mimbar dan makam ayahanda.

Tidak lama lagi jasadku akan berpisah dengan roh. Aku akan meninggalkan dua puteraku. Lalu aku peluk dan cium kedua-duanya bertubi-tubi. Sayang, ibumu terpaksa pergi dulu...Selamat tinggal sayangku, puteraku dan suami tercinta. Biarlah aku menghadap Ilahi tanpa tangisan sesiapa. Aku tidak sanggup melihat tangisan puteraku dan suamiku. Biarlah mereka berada di sisi makam ayahanda dan suamiku bersembahyang. Kalau boleh aku mahu tinggalkan dunia ini dalam bersujud pada Ilahi..

Aku terus meninggalkan dua puteraku dan membiarkan suamiku bersembahyang di masjid. Aku mengambil ramuan hanuth, sejenis pengawet mayat yang ayahandaku biasa gunakan. Aku siramkan air ramuan itu keseluruh tubuhku. Kemudian aku memakai kain sisa kapan ayahandaku. Selepas itu sekali lagi aku memanggil Asma binti Umays yang sentiasa mengurus dan merawatku.

Pada Asma aku berpesan, "Wahai Asma, perhatikanlah aku. Sekarang aku hendak masuk ke rumah membaringkan tubuhku sekejap. Jika aku tidak keluar, panggillah aku tiga kali dan aku akan menjawab panggilanmu. Tetapi jika aku tidak menjawab, ketahuilah aku telah mengikut jejak langkah ayahandaku!"

Setelah sejam berlalu, Asma memanggil-manggil nama wanita itu tetapi tiada sebarang jawapan. Ketika penjaga itu masuk, dia terkejut apabila melihat wanita kurus cengkung itu meninggal dunia dalam sujudnya. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun...


::: Aku dalam cerita di atas ialah Fatimah az-Zahra, anak Rasulullah dengan isteri pertamanya Siti Khadijah. Fatimah meninggal dunia dalam usia 28tahun setelah 40 hari Rasulullah s,a.w. wafat dan jenazahnya dimakamkan di perkuburan Baqi' di Madinah. Masih adakah wanita solehah seperti Fatimah di zaman moden ini?SubhanaAllah....

Ahad, 10 April 2011

‎~KU DAMBA CINTAMU~


Cinta kita CINTA PERJUANGAN..Cinta… apakah itu cinta? Cintakan Allah… cintakan manusia.. cintakan dunia..
cintakan akhirat.. cintakan lelaki.. cintakan wanita… adakah semuanya membawa
ke syurga…?Sebuah cerpen yang begitu bermakna buat diri saya..

Cinta Kita... Cinta Perjuangan

“Enti menangis..?”

“Untuk apa ana menangis, bukankah akh selalu pesan, jangan menangis kerana
manusia.”

“Habis, mata enti berair?”

“Mata ana masuk habuk. Kebelakangan ni, selalu sangat mata ana ni berair.” Aku
tersenyum.

Alasan ni dah lapuk sebenarnya, seingat aku semasa aku berumur 7 tahun, aku
sudah tidak percaya alasan ‘masuk habuk’ yang menyebabkan mata seseorang
berair. Filem-filem Melayu yang mengajar aku.

“Ana tahu enti menangis..”

“Tidak…!! Tak faham-faham ke?!” Dia tiba-tiba membentak.

“Oklah.. oklah.. mata enti masuk habuk. Ginilah, kapal terbang akan bertolak
besok pukul 7.00 petang. Kalau enti nak hantar pun hantarlah. Kalau tak nak
pun, kapal terbang tu tetap akan bertolak. Ana pergi cuma 2 tahun, tak lama..”

“Insya-Allah ana akan hantar. Tapi kalau ana tak hantar pun, ana harap akh
tidak kecil hati. Ana takut berlalu fitnah. Maklumlah, kita bukannya diikat
dengan ikatan yang sah lagi. Sekadar pertunangan…”

“Pertunangan bukannya ikatan yang sahkah..?”

“Bukan itu maksud ana, namun setidak-tidaknya ia kan boleh putus bila-bila masa
sahaja. Sekali dihempas ombak, sekali pantai berubah..”

“Pantai berubah kerana ombaklah tunangnya. Cuba jika bulan menjadi gerhana,
atau matahari hilang sinarnya, berubahkah pantai?” Aku berfalsafah. Dan memang
dia akan selalu kalah kalau beradu bahasa denganku. Temannya yang sering dibawa
apabila berjumpa denganku tergelak kecil. Satu sokongan moral untukku.“Akh punya pasallah. Ana nak pergi. Jumpa lagi besok. Assalamualaikum..” Aku
tidak menjawab salamnya. Bukankah menjawab salam dari seorang wanita yang bukan
mahram hukumnya makruh?………………………………………….

“Ana tak setuju dengan pandangan ustaz!!” Seorang muslimah bangun membentak.
Aii.. ada juga yang berani rupanya.

“Bukankah demokrasi telah lama memperdayakan kita? Adakah Rasulullah SAW
berjuang untuk mendapatkan kuasa baru dilaksanakan syariah seperti yang
terdapat dalam hukum demokrasi..?” Dia berhenti seketika. Mengambil nafas
rasanya. Ini baru kali pertama aku melihat dia bangun berucap di khalayak.

“Kalaulah demokrasi boleh gagal di Turki, boleh gagal di Algeria, kenapa tidak
di negara kita? Ustaz bercakap terlalu yakin dengan demokrasi. Di mana pula
komitmen ustaz terhadap pembinaan tanzim seperti yang diajar oleh Hassan
Al-Banna dan Syed Qutb?”

Suasana semakin bising. Apabila seorang pembentang kertas kerja seperti aku
ditentang di khalayak ramai, ia satu kejanggalan yang ketara. Sekalipun Dewan
Badar ini sudah cukup sejuk, namun ia tetap ‘hangat’ pada malam ini.

“Ana rasa ustazah sudah silap faham terhadap pandangan ana. Ana cuma ingin
menyatakan, kadang-kadang demokrasi boleh digunakan untuk mendapatkan kuasa
selagi mana diizinkan. Ciri demokrasi yang paling ketara ialah pemilihan
pemimpin melelaui majoriti. Bukankah Abu Bakar sendiri dipilih melalui majoriti
dan bai’ah? Bezanya, bai’ah dahulu dengan tangan, manakala sekarang dengan
menggunakan kertas undi. Yang penting, kerelaaan!”

“Baiklah. Cuma ana ingin bertanya, adakah ustaz berpandangan bahawa demokrasi
ialah satu-satunya cara untuk memastikan kedaulatan Islam di bumi kita?”

“Hmmm.. sehingga sekarang, ya. Kita masih boleh bergerak bebas, gunakanlah
ruang yang ada sekadar yang termampu.”

“Maaflah ustaz. Ana tidak mampu untuk bersetuju dengan pandangan ustaz.” Dia
menamatkan ‘soalannya’ lalu mengambil tempatnya kembali. Aku terkasima
sendirian.……………………………………….

“Kau kenal dia Abdullah?” Aku memulakan pertanyaan yang sekian lama tertanam di
dalam benakku. Abdullah berhenti menyuap nasi, memaku matanya ke wajahku.
Sekarang aku nekad, sekurang-kurangnya aku harus mengenali orang yang begitu
berani menongkah pendapatku di tengah khalayak.

Suasana di restoran sup tulang yang biasanya sibuk dengan pelanggan malam ini
nampaknya begitu lengang seolah-olah memberikan ruang yang cukup untukku
berbicara dari hati ke hati dengan Abdullah.

“Ini kali pertama kau bertanyakan soalan kepadaku tentang perempuan. Hai, sudah
kau jualkah prinsip kau selama ini. Kau kan tak mahu menjadi hamba cinta?!”

Memang hebat Abdullah kalau diberikan peluang untuk menyindir. Mungkin dia
terlupa bahawa dia hanya menumpang keretaku untuk datang ke sini atau dia sudah
bersedia untuk balik dengan hanya berjalan kaki.

“Jawab soalan aku dulu..”

“Rupa-rupanya, manusia berhati batu macam kau pun tahu erti cinta…” Abdullah
belum puas lagi menyindir nampaknya.

“Jawab soalan aku dulu..” Aku memohon untuk kali kedua.

“Baiklah Muhammad, aku tahu sejak malam tu kau sebenarnya ingin mengenali dia.
Orang seperti kau ni Muhammad hanya akan ‘kalah’ dengan kaum yang spesis dengan
kau saja. Maksud aku, yang boleh diajak berbincang tentang perkara-perkara yang
kau minati yang kebanyakannya adalah membosankan!”

“Jawab soalan aku dulu..” Aku ulangi permintaanku untuk kali seterusnya.

“Ok.. dia, namanya kau sudah tahu. Seorang yang pendiam dan suka menulis.
Menurut kakakku yang sebilik dengannya, dia ni sering bangun awal. Sebelum
pukul 5 sudah di atas tikar sejadah. Bukan macam… "

“Aku? Hai.. kau ni silap tuju. Kau yang bangun lewat Abdullah.. ok, teruskan.”

“Kalau kat asrama, dia ni suka baca Al-Quran, tak suka bersembang kosong, tak
suka jalan-jalan dan banyak lagi yang dia tak suka..” Abdullah dengan selamba
menceritakan segala-galanya.

‘Lagi.. negatifnya?”

“Negatifnya.. banyak..” Abdullah tersenyum sejenak. Lalu menyambung,

“Negatifnya.. pelajaran dia agak sederhana. Tapi bagi aku, itu tidak menjadi
masalah. Cuma.. aku tak pasti adakah kau akan setuju dengannya jika aku
menyatakan sesuatu.”

“Apa dia..? Negatifkah?”

“Tidaklah negatif sangat, namun bertentang dengan aliranmu. Dia terlibat dengan
satu pergerakan… rahsia! Maksud aku, pergerakan yang memperjuangkan sesuatu
yang tidak selari dengan undang-undang demokrasi.”“Gerakan militankah?”

“Mungkin, namun aku tak pasti. Sebab aktiviti mereka terlalu rahsia. Kau
mungkin maklum, manhaj mereka berasaskan semangat ‘hazar’ yang dididik oleh
gerakan Ikhwanul-Muslimin. Ketaatan mereka kepada amir mereka melebihi ketaatan
mereka kepada sesiapa saja.. termasuklah ibubapa mereka sendiri!!”

“Sampai begitu sekali.. matlamat mereka?”“Sama macam kau, memperjuangkan Islam!
Tapi mereka lebih praktikal. Mereka dilatih dengan marhalah-marhalah tarbiyyah
mereka sendiri. Dan mereka menyintai syahid. Tidak macam kita rasanya, kita
bercakap tentang Islam, tapi kita berehat lebih banyak dari bekerja! Dan kau
jangan terkejut kalau mereka sebenarnya mempunyai hunungan dengan rangkaian
peringkat nasional malah antarabangsa termasuk gerakan Hamas dan Briged Aqsa di
Palestin!

“Kalaulah.. aku memilihnya menjadi teman hidupku, adakah ketaatannya kepada
jemaahnya melebihi ketaatan kepadaku sebagai suami?” Aku mengutarakan soalan
bonus untuk Abdullah.

“Aku pasti, dia akan memenuhi tanggungjawab sebagai isteri dan ibu. Namun kalau
kau harap dia akan memecahkan rahsia gerakannya dan menderhakai bai’ahnya
kepada jemaah, lebih baik kau bercinta dengan bulan sahaja!”………………………………………….

Aku tidak tahu kenapa aku harus memilih dia. Dia bukanlah yang tercantik di
bumi ini. Aku pasti. Tidak juga yang terkaya. Jauh sekali dari yang terbijak di
dalam pelajaran. Namun aku yakin, dia yang terbaik untukku. Ciri-ciri muslimah
sejati terserlah ketara pada dirinya yang membuatkan diriku terasa tenang
sekali apabila memandangnya. Langkahnya yang teratur dan pandangannya yang
dijaga adalah benih-benih keimanan yang terserlah dari hati yang dididik dengan
ketaqwaan. Tapi persoalan yang dibangkitkan oleh Abdullah membuatkan aku
termenung sejenak. Bolehkah aku hidup dengan orang yang berlainan aliran
perjuangannya denganku. Bahagiakah aku?

“Ustaz sudah fikirkan masak-masak..?”

“Bukan setakat masak, ana rasa sudahpun rentung. Cuma bagi pihak ustazah,
adakah ustazah setuju menerima ana. Maksud ana, dengan segala kekurangan yang
ana miliki.

“Ustaz orang famous. Siapalah ana. Ana rasa tak layak sebenarnya.” Dia
merendahkan diri namun dalam intonasi suara yang masih terkawal.

“Ini bukan soal famous atau tidak. Sekurang-kurangnya, sebelum ana ke bumi
ambiya’ ana sudah mempunyai ‘ikatan’ di sini. Dan ana memilih ustazah yang ana
yakini boleh menjadi ibu kepada anak-anak ana nanti.” Aku berterus-terang. Dari
mana datangnya kekuatan untuk berbuat demikianpun aku tidak tahu.“Ustaz tidak
main-mainkan ana?”

“Hanya orang yang tidak ada perasaan sahaja yang sanggup main-mainkan perasaan
orang lain.”

“Jemputlah ke rumah, jumpa dengan ibu ayah ana..” Dia terus mematikan talian
telefon. Pantas dan cepat. Kak Yang yang aku tugaskan untuk menjadi ‘perisik’ku
memang sudah memberikan amaran kepadaku, orang ini jarang sekali bergayut di
telefon apatah lagi dengan lelaki bukan mahramnya.………………………………………….

Sudah lima bulan aku di bumi ambiya’, suasana pembelajaran di sini jauh lebih
mencabar dari yang kuperolehi di bumi Malaysia. Benarlah kata orang, bumi ambiya’
ini mengajar kita berdikari. Hilang seketika soal cinta dari benak fikiranku.
Namun kekadang bayangannya tetap mendatangi ruang mata terutama ketika aku
merebahkan badan. Namun seperti yang sering kutegaskan padanya..

“Mungkin cinta ana pada enti sudah cukup besar, namun cinta ana pada ilmu dan
juga kepada Allah jauh lebih besar..” dan dia akan terus menyambung,

“Mungkin ketaatan ana pada akh cukup dituntut, namun ketaatan ana pada
perjuangan dan jemaah lebih-lebih lagi dituntut..”

Dan biasanya aku akan ‘cemburu’ dengan kata-katanya. Namun akan terus
kubisikkan kepada diriku, bukankah dia taat kepada perjuangan dan kenapa aku
harus cemburu. Dia juga berjuang dan perjuangannya juga kerana Allah. Cuma, apa
yang menjadi rahsia ialah langkah-langkah pergerakannya yang sehingga kini
masih menjadi misteri bagiku.

Hari itu, selepas menadah kitab Al-Umm dengan seorang senior di Rumah Melayu,
aku bergegas ke Ciber Café yang menjadi rumah ‘kedua’ku. Ku buka laman web
Utusan Online, satu tajuk berita yang cukup menarik perhatianku,

“SEORANG WANITA MALAYSIA TERLIBAT DALAM SERANGAN BERANI MATI DI TEL AVIV’

Ku tinggalkan seketika pelayar web tersebut apabila satu lagi pelayar web
menunjukkan mesej :“you have 1 unread message’ namun jangkaanku meleset apabila
inboxku hanya dihiasi dengan e-mail dari Abdullah dan bukan dari si dia yang
kunanti-nantikan.

“Muhammad, kau apa khabar? Muhammad, aku ada satu khabar penting. Aku harap kau
tidak terkejut. ‘Dia’ yang kau amanahkan padaku untuk ‘tengok-tengok’ telah
diperintahkan bersama-sama kawan-kawannya untuk ke Palestin membantu Gerakan
Briged Aqsa melakukan serangan istisyhadiah ke atas Israel. Ini kerana rakyat
Malaysia yang memasuki Israel tidak akan disyaki apa-apa kerana dianggap
sebagai pelancong. Muhammad, kau lihat tajuk berita hari ini, wanita yang
terkorban dalam serangan istisyadiah itu ialah ‘dia’, tunang kau yang kau
perintahkan untukku menjaganya. Maafkan aku Muhammad..!!”

Serta merta ku teringat panggilan telefon darinya beberapa hari yang lepas

“Akh, kalaupun cinta kita tidak bertaut di dunia, biarlah ia bertaut di syurga.
Kerana cinta kita ialah cinta perjuangan..!!”

Seterusnya, aku rebah dari kerusi dan kudapati alam di sekelilingku gelap
gelita!!!

Jumaat, 8 April 2011

Cinta Dunia dan Cinta Akhirat


Setiap manusia mempunyai perasaan cinta dan menyintai. Cinta itu juga mempunyai tafsiran yang luas dan berbeza-beza. Rasa cinta dan sayang itu bukanlah hanya terbatas kepada lelaki dan wanita sahaja. Cinta itu sangat universal dan boleh dizahirkan dalam apa jua bentuk dan apa jua keadaan. Rasa cinta itu boleh diterjemahkan kepada rasa cinta terhadap kerjaya atau kerja, harta, ilmu dan sebagainya.
Namun dalam dunia serba moden ini, apabila menyentuh mengenai cinta ia akan ditujukan kepada sama ada cinta antara lelaki dan wanita ataupun cinta manusia kepada kebendaan iaitu harta dan kemewahan. Pemikiran jumud begini boleh menjadikan manusia hamba duit tanpa memikirkan mengenai akhirat.
Namun begitu masih ada yang bijak menguasai dunia dan mengharapkan kebaikan di akhirat. Mereka ini adalah golongan yang beruntung kerana diberikan ni'mat untuk merasai kedua-duanya. Dan seharusnya mereka memperolehi keberkatan ini hanyalah kerana pencarian mereka yang seimbang antara dunia dan akhirat tanpa lalai walaupun dalam seminit.
Sesungguhnya mereka seperti ini telah disebutkan oleh Allah SWT yang bermaksud, "Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan senja hari dengan mengharapkan keredaan-Nya; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batasnya ." (Surah al-Khafi : 28)
Sebagai seorang Muslim yang akan dibangkitkan pada hari kiamat kelak perlu mempersiapkan diri untuk mendapat kecintaan yang hakiki di akhirat nanti. Memang benar, kehidupan di dunia juga perlu dititikberatkan bagi membawa satu imej yang hebat di mata-mata musuh Islam. Namun begitu, segala kekayaan dan kemewahan itu pula, hendaklah jangan kedekut untuk dibelanjakan bagi mencapai kesenangan di akhirat.
Itulah yang dinamakan keseimbangan antara kehendak dunia dan keperluan akhirat. Namun, ramai yang pada hari ini apabila sudah menemui kejayaan di dunia akan melupakan kehidupan selepas kematian nanti. Ketika itulah segala amalan di dunia akan diambil kira. Segenap 'sen' harta akan dihisap sama ada digunakan ke jalan Allah ataupun segala kemewahan itulah yang melalaikan hamba-Nya ini.
Penuhi amal dan iman
Satu jalan mudah untuk menjauhi sifat kedekut yang menandakan itulah perasaan terlalu cintakan dunia ialah penuhi dengan amal dan iman. Dua perkara ini mampu membersihkan jiwa dan hati daripada menjadi keras daripada hanya memikirkan dunia semata-mata.
Pernah berkata, Al-imam Sufyan al-Tsauri r.h.m. "Telah sampai kepadaku bahawasanya akan datang satu masa kepada umat manusia di mana pada masa itu semua hati-hati manusia dipenuhi oleh kecintaan terhadap dunia, sehingga hati-hati tersebut tidak dapat dimasuki rasa takut terhadap Allah SWT.Dan itu dapat engkau ketahui apabila engkau telah memenuhi sebuah bakul kulit dengan sesuatu hingga penuh kemudian engkau cuba memasukkan barang lain ke dalamnya namun engkau tidak mendapati ruang untuknya lagi...

iluvislam

Ahad, 3 April 2011

April Fool’s Day: Penghinaan Terhadap Agama Islam


Berkurun-kurun lama dahulu, kerajaan Islam Sepanyol yang telah lama bertapak di sana telah menghadapi kekalahan di tangan tentera Kristian. Maka penduduk-penduduk Islam di Sepanyol terpaksa berlindung di dalam rumah mereka untuk menyelamatkan diri dari tentera Kristian. Namun tentera Kristian tidak berpuas hati kerana tidak dapat menghapuskan orang Islam. Maka tersebarlah berita bahawa orang Islam yang ingin selamat boleh menyelamatkan diri mereka dengan menaiki kapal yang berlabuh di pelabuhan dan untuk memastikan berita itu benar mereka sendiri pergi menyiasat adakah berita itu benar.

Setelah pasti dengan khabar berita itu, maka beramai-ramailah orang Islam Sepanyol ke pelabuhan dengan harapan mereka boleh menyelamatkan diri dari tentera Kristian. Namun sebaliknya yang berlaku. Tentera Kristian mengambil kesempatan menghapuskan umat Islam dengan membakar rumah dan kapal-kapal di pelabuhan dan orang-orang Islam di Sepanyol dibunuh beramai-ramai termasuklah lelaki, perempuan dan kanak-kanak pada tanggal 1 April. Inilah hari yang diraikan oleh rakyat Sepanyol setiap tahun untuk mengingati kemenangan tentera Kristian ke atas orang Islam yang dibunuh oleh mereka dan inilah sejarah yang mengaitkan April Fool dengan orang Islam.

Namun malangnya tarikh ini disambut juga oleh sesetengah umat Islam di seluruh dunia. Banyak sejarah April Fool yang dipaparkan di dalam internet hingga ke akhbar untuk mengingatkan umat Islam bahawa April Fool ini tidak digalakkan dalam Islam.

Sejak dari dahulu lagi, terutamanya pelajar-pelajar yang tinggal di asrama, budaya April Fool ini sudah menjadi kebiasaan bagi mereka. Setiap tahun menjelang 1 April, ramailah yang menjadi mangsa dari sambutan April Fool. Bukan mangsa bunuh ataupun rompakan tetapi mangsa kepada mereka yang suka mengenakan dan menganiayai orang lain. Sedangkan Islam sangat melarang kita menganiayai orang lain dengan niat yang jahat. Muka diconteng, barang disorok dan sebagainya menjadi kebiasaan pada hari April Fool.

Dari sini kita boleh ketahui apakah relevan dan faedahnya dengan April Fool ini. Menganiayai, menipu, menghina, menyakitkan hati, dan perasaan orang lain, semuanya buruk dan tidak berfaedah tentang April Fool. Sepertimana firman Allah yang bermaksud:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kaum laki-laki menghinakan kaum laki-laki (yang lain), kerana boleh jadi kaum yang dihinakan itu, lebih baik dari kaum yang menghinakan, dan jangan pula kaum perempuan (menghinakan) kaum perempuan yang lain, kerana boleh jadi perempuan yang dihina itu, lebih baik dari perempuan yang menghinakan. Janganlah kamu cela-mencela sesama kamu dan jangan pula panggil-memanggil dengan gelaran (yang tidak baik). Seburuk-buruk nama ialah fasik sesudah keimanan. Barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang yang aniaya.”

Surah Al-Hujurat: 48

Namun mengapa ianya terus menerus disambut dan dilakukan oleh sebahagian masyarakat Islam terutamanya di Malaysia. Rakyat Malaysia sememangnya banyak terdedah dengan budaya Barat yang telah lama bertapak di Malaysia sejak dari dulu lagi. Valentine’s Day dan sebagainya telah lama disambut di Malaysia dan umat Islam juga tidak terkecuali untuk menyambutnya. Kata mereka ianya nampak lebih moden dan cool untuk disambut.

Tanpa disedari, sambutan-sambutan sebeginilah yang akan menghancurkan dan merosakkan maruah umat Islam sedikit demi sedikit. Bayangkan sekiranya sejarah pembunuhan umat Islam pada 1 April di Sepanyol itu adalah sejarah yang betul-betul mengaitkan kita dengan April Fool, maka apakah pandangan Barat apabila melihat umat Islam turut sama menyambutnya. Menyambut hari dimana kekejaman tentera Kristian terhadap umat Islam dan tipu daya yang telah dilakukan oleh mereka kepada umat Islam. Sudah tentu mereka menganggap umat Islam mudah terpadaya dengan tipu daya Barat sepertimana yang mereka anggap umat Islam telah diperbodohkan oleh mereka suatu masa dahulu. Adakah kita mahu dianggap oleh dunia seperti itu? Menjadi umat yang tidak tahu menjaga maruah agama sendiri.

Kesimpulannya, walau apa pun sejarah ataupun walau apapun yang terjadi pada 1 April samaada ianya berkaitan dengan agama Islam atau tidak, umat Islam tidak sepatutnya dan tidak harus menyambut dan membudayakannya kerana sudah jelas ianya berasal dari Barat dan tidak ada faedahnya. Umat Islam hendaklah berfikiran secara rasional tentang perkara-perkara ini kerana tujuan utama Barat adalah untuk menghapuskan dan menjatuhkan kedudukan dan maruah umat Islam di mata dunia.

Fikirkan dan renung-renungkanlah……..

Disediakan oleh,

Bahagian Dakwah,
Jabatan Agama Islam Selangor

Kisah Luqman Al-Hakim dan Kata-kata Nasihatnya


Bismillahirrahmanirrahim.

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,

Luqman al-Hakim adalah seorang hamba Allah yang soleh dan bertakwa dan ahli hikmah yang diceritakkan sendiri oleh Allah S.W.T. di dalam al-Quran surah Luqman.

Firman Allah S.W.T. maksudnya : “Dan sesungguhnya Kami (Allah) telah mengurniakan hikmah (kebijaksanaan) kepada Luqman (Kami katakan): Hendaklah engkau bersyukur kepada Allah! Siapa yang syukur, sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan siapa yang kufur (ingkar) sesungguhnya Allah itu terkaya lagi terpuji.”

(Surah Luqman, Ayat 12)

Di sini Allah mengisahkan tentang Luqman al-Hakim (yakni Luqman yang bijaksana). Dalam tafsir-tafsir ‘al-Khazin’ dan ‘ Hasyiatul Jamal ‘Ala Jalalain’ ada di sebutkan ciri-cirinya,

antara lainnya seperti berikut:-

Bahawasanya Luqman itu adalah anak kepada Faghur bin Nakhur bin Tarikh (Azar), dengan demikian litu Luqman adalah anak saudara kepada Nabi Ibrahim a.s.; atau dikatakan juga

Luqman itu anak saudara kepada Nabi Ayub a.s. Diriwayatkan juga bahawa Luqman telah hidup lama sampai seribu (1,000) tahun sehingga dapat menemui zaman kebangkitan Nabi Daud a.s., bahkan ia pernah juga menolong Nabi Daud a.s. dengan memberikan kepadanya Hikmah atau kebijaksanaan. Luqman pernah menjadi Kadi, yakni hakim, untuk mengadili perbicaraan kaum Bani Israel.

Para ulama semuanya sepakat mengatakan Luqman itu seorang yang Ahli Hikmah (bijak bistari), bukan seorang nabi, kerana lafaz hikmah dalam ayat di atas dimaknakan ‘kenabian’. Dan dikatakan juga apabila Luqman disuruh pilih antara hikmah (kebijaksanaan) dengan nubuwwah (kenabian), dipilihnya hikmah.

Adalah diceritakan, bahawa Luqman telah tidur di tengahari lalu kedengaran suara memanggilnya: “Hai Luqman! Mahukah kalau Allah jadikan engkau seorang Khalifah di bumi yang memerintah manusia dengan hukuman yang benar?” Dijawabnya: “Kalau Tuhanku menyuruh pilih, akan saya pilih ‘Afiat (selamat) dan saya tidak tidak mahu bala (ujian). Tetapi kalau saya ditugaskan juga saya akan turut. Kerana saya tahu bahawa Allah Taala kalau menetapkan sesuatu kepada saya pasti Dia menolong dan memelihara saya.”

Kemudian dikatakan para malaikat pula bertanya: “Hai Luqman! Adakah engkau suka diberi hikmah?” Dijawabnya: “Sesungguhnya seorang hakim kedudukannya berat, dia akan didatangi oleh orang-orang yang teraniaya dari segenap tempat. Kalau hakim adil akan selamat, dan kalau tersalah jalan akan tersalah pula jalannya ke neraka. Siapa yang keadaannya hidup di dunia, itu lebih baik daripada dia menjadi mulia. Dan siapa yang memilih

dunia lebih daripada akhirat, akan terfitnah oleh dunia dan tidak mendapat akhirat.”

Para malaikat pun takjub mendengarkan kebagusan kata-katanya itu. Apabila Luqman tertidur semula, dia dikurniakan hikmah, lalu terjaga dan berbicara dengan kata-kata yang berhikmah selepas itu. Juga diriwayatkan bahawa Luqman itu seorang hamba bangsa

Habsyi, kerjanya sebagai tukang kayu, tukang jahit dan seorang penggembala kambing. Apabila bertemu dengan seorang lelaki dia bercakap dengan penuh hikmah, sehingga orang lelaki itu takjub lalu berkata: “Bukankah engkau seorang penggembala kambing?” Dijawabnya: “Benar!” Lalu ditanya orang lelaki itu lagi:

“Bagaimana engkau telah dapat mencapai kedudukan engkau yang begini (bijak bestari)?” Luqman menjawab: “Saya mendapatnya dengan bercakap benar, memelihara amanah dan tak ambil tahu apa yang bukan urusan saya.”

Ada juga diriwayatkan bahawa Luqman berasal dari Sudan/Mesir, berkulit hitam, bibirnya tebal dan kulit kakinya pula retak-retak. Juga dikatakan bahawa sebaik-baik orang dari benua Afrika itu adalah 3 orang, iaitu: Bilal bin Robah, Mahja’ (yakni hamba sahaya Sayidina Umar ibn Khattab) dan Luqman al-Hakim. Orang yang ke empat pula ialah an-Najasyi (Raja

Habsyah yang beriman di zaman Nabi Muhammad S.A.W..)

Luqman Al-Hakim ada memberi nasihat panjang Luqman anaknya yang diriwayatkan oleh Al-Muharbi,daripada Sufyan Ats-Thaury.Antara kata-kata hikmahnya adalah:

1. “Hai anakku!Janganlah engkau letakkan kebaikanmu itu, kecuali di sisi penjaganya.Hal ini seperti tidak ada persahabatan antara kambing biri-biri dan serigala.Begitu jugalah tidak ada persahabatan antara orang yang baik dan yang jahat.”

2. “Hai anakku!Jadilah engkau hamba kepada orang yang baik dan janganlah engkau jadi sahabat kepada orang yang jahat.”

3. “Hai anakku!Jadilah engkau orang kaya,nescaya engkau menjadi orang yang dipercayai.”

4. “Hai anakku!Janganlah enkau meminta sesuatu perkara dari belakang dan janganlah engkau menolaknya dari depan.Hal ini kerana yang demikian itu akan memperlekehkan pandangan dan mencela akal fikiranmu.”

5. “Hai anakku!Sekiranya engkau beradab walaupun sedikit,engkau akan peroleh faedah yang banyak.”

6. “Hai anakku!Lakukanlah kebaikan itu untuk ahlinya dan janganlah engkau meletakkannya pada yang bukan ahlinya,nescaya engkau akan rugi di dunia ini dan mengharamkan pahalanya di akhirat kelak.”

7. “Jadilah engkau orang yang bersederhana dan janganlah boros.Juga janganlah engkau memegang harta dengan kedekut dan janganlah memberinya dengan boros”

8. “Hai anakku!Lazimilah dirimu dengan hikmah,nescaya engkau akan memuliakan dengannya kerana tuan bagi akhlak hikmah adalah agama ALLAH”

9. Luqman berkata lagi: “Hai anakku!Ada tiga tanda bagi orang yang berhasad dengki itu.Dia akan mengumpat sahabatnya apabila kawannya tiada,akan memujuk apabila dia melihat dan akan bergembira dengan musibah yang menimpa sahabatnya.”

10. Beliau juga berpesan: “Hai anakku!Barang siapa yang memikul sesuatu yang dia tidak terdaya,dia akan menjadi lemah dan barang siapa yang berasa kagum dengan dirinya sendiri akan binasa.Dan barang siapa yang bersikap takbur serta menyombong diri terhadap manusia akan menjadi hina”

11. Seterusnya katanya: “Hai anakku!Janganlah engkau bergaul dengan orang yang bodoh.Walaupun dia memiliki rupa yang indah, namun dia seperti pedang, baik pemandangannya tetapi amat buruk kesannya.”

12. “Hai anakku!Berwaspadalah engkau dari sahabat yang jahat kerana sesungguhnya dia umpama pedang yang dihunuskan (dari sarungnya).Pandangannya mengagumkanmu sedangkan kesannya amat buruk.”

13. Dalam kitab Bahjatul Majalis, Luqman berkata kepada anaknya: “Hai anakku!Merendah dirilah engaku dengan kebenaran,nescaya engkau menjadi manusia yang paling berakal.”


14. “Hai anakku!Barang siapa yang terlalai dalam permusuhan, dia akan dimusuhi dan barang siapa yang melampau dalamnya,dia telah berdosa.Maka,berkatalah dengan yang hak walaupun ia terkena dirimu dan janganlah engkau peduli orang yang marah.”

15. “Hai anakku!Janganlah engkau bertengkar dengan orang yang bijaksana serta janganlah engkau bermujadalah dengan orang yang gagap.Juga janganlah engkau bergaul dengan orang yang zalim serta janganlah engkau bersahabat dengan orang yang tertuduh.”

Sahabat yang dimuliakan,Marilah kita sama-sama hayati setiap kata-kata nasihat Luqman Al-Hakim yang penuh hikmah dan bijaksana. Kata-kata beliau berupa mutiara berharga yang tidak pernah rosak walaupun zaman telah berlalu ribuan tahun. Kata-kata tersebut masih relevan dan boleh digunakan sehingga sekarang.
wassalam...

~KEMENANGAN MILIK ALLAH SWT~


Kemenangan adalah milik Allah. Jika Dia belum mahu memberikannya kepada kita, maka kita takkan pernah memperolehnya. Kita selalu tertipu. Merasakan bahawa kemenangan itu milik kita, hak kita, bahawa dengan segala amal dan usaha yang kita lakukan, kita pasti menang. Sehinggakan kita terkeliru, tersilau mata. Memfokuskan kepada kemenangan, bukan pada amal dakwah yang berterusan.

Kita harus memahami realiti dakwah. Ia bersifat Robbani. Kita menyeru manusia kepada Allah, menegakkan hukum-hukum Allah. Dakwah ini bukan milik kita, ia adalah amanah. Amanah yang wajib kita sandarkan kepada-Nya. Apabila Dia menentukan bahawa sudah tiba masanya kita menang, maka pasti tidak ada yang dapat menghalang. Jika masih belum nampak bibit-bibit kemenangan, kita harus terus beramal dan berjihad tanpa sedikitpun meragui akan kehendak Allah.

Maka kemenangan, adalah sebuah anugerah Allah. Apabila Allah memberikannya kepada kita, itu bererti sudah selayaknya kita memperolehnya. Jika belum, ertinya kita belum layak memperolehnya. Boleh jadi kesediaan kita belum cukup untuk menggalas segala amanah-amanah pasca kemenangan tersebut. Maka masa, bukanlah sebuah indikator sesebuah kemenangan. Sekalipun sebuah perjuangan itu memakan masa puluhan tahun, bahkan ratusan tahun, belum menjadi penguat bahawa kita harus menang kerana ia adalah sebuah ketentuan Allah!

Kita tahu bahawa kita bukan pemula sebuah perjuangan menegakkan agama Allah. Kita adalah penerus kepada tali-tali rantainya. Dan hujungnya belum tentu kita. Kita mungkin akan bisa merasa kemenangan tersebut, atau kita mungkin mati sebelum tertegak agama ini di seluruh pelusuk bumi. Apa yang paling penting, kita mengambil posisi penerus dakwah yang tidak kenal henti berjuang dan tidak menggantungkan usaha kepada hasil.

Taujih Robbani itu selalu menyeru kita agar ikhlas dalam perjuangan. Tidak merasa besar dengan amal kita, tidak menggantungkan kekuatan pada jumlah kita. Lihat sahaja dalam kisah perang Hunain ketika Umat Islam itu ramai, namun Allah memberikan pelajaran dengan menangguhkan kemenangan untuk Umat Islam. Firman Allah:

"Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, iaitu diwaktu kamu menjadi bongkak karana banyaknya jumlah (mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai-berai." [At-Taubah: 25]

Sudah tiba masanya kita tidak bermain-main dalam melaksanakan dakwah kerana Allah. Ketika Allah memilih kita untuk diberikan nikmat besar ini, janganlah kita mengabaikan dan menolaknya lalu menjadikannya sebagai tugas sampingan. Takut-takut apabila sampai masa kemenangan, kita tidak berada bersama-sama dalam angkatan yang memperjuangkannya.

Bersyukurlah, apabila Allah terus memberikan kesempatan dan ruang untuk kita beramal. Jangan dirisaukan akan kemenangan dan jangan dijadikan ia pelemah kepada amal, kerana KEMENANGAN ADALAH MILIK ALLAH!

"Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat". [An-Nasr: 1-3]

Kemenangan besar yang kita semua inginkan adalah kita mati dalam keadaan Allah meredhai kita, bahkan lebih istimewa kita gugur ketika sedang melaksanakan tugas-tugas dakwah.

Wallahua'lam.

-Artikel Iluvislam