Isnin, 26 Disember 2011

Di manakah kecantikan wanita solehah sebenarnya?


Di manakah kecantikan wanita solehah sebenarnya?

Terdapat sembilan keistimewaan wanita solehah yang tidak dimiliki oleh wanita-wanita yang lain. Dengan menghayati sembilan perkara wanita solehah akan memiliki kecantikan yang sebenar.

Pertama : Menundukkan pandangan (ghadhdul bashar) kepada yang bukan mahramnya, nescaya hati dan jiwa akan semakin bening dan jernih.

Allah S.W.T. berfirman maksudnya : “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya" (Surah an-Nur ayat 30-31)

Kedua : Sentiasa bersikap jujur, nescaya akan menjadi semakin manis.

Daripada Abdullah bin Masud r.a. katanya sabda Nabi S.A.W. maksudnya : "Sesungguhnya kejujuran mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan kepada syurga. Sesungguhnya seseorang biasa berlaku jujur hingga ia disebut siddiq (orang yang senantiasa jujur). Sedang dusta mengantarkan kepada perilaku menyimpang (zalim) dari perilaku menyimpang mengantarkan kepada neraka. Sesungguhnya seseorang biasa berlaku dusta hingga ia disebut pendusta besar." (Hadis Riwayat Bukhari, Muslim dan Tirmizi).

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, yang maksudnya : “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar (jujur)" (Surah At-Taubah ayat 119).

Dalam ayat lain, Allah S.W.T. berfirman, yang maksudnya: “Jikalau mereka jujur kepada Allah, nescaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka” (Surah Muhammad ayat 21)

Ketiga : Rasa malu yang lahir daripada Iman.

Daripada Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Iman mempunyai lebih daripada enam puluh cabang. Adapun malu adalah salah satu cabang dari cabang iman."
(Hadis riwayat Imam al-Bukhari)

Nabi SAW bersabda yang bermaksud: “Sifat malu itu akan menghasilkan kebaikan.” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Sifat malu adalah sifat yang terpuji. Dengan memiliki sifat ini seseorang wanita solehah akan terlepas daripada segala kejahatan kerana adanya sifat ini akan terhindarlah segala keburukan. Dengan sifat malu juga akan meningkatkan darjat keimanannya.

Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata : “Orang yang menjadikan sifat malu sebagai pakaiannya, nescaya orang-orang tidak akan melihat aib dan cela pada dirinya.”

Keempat : Sentiasa beristighfar yang menghilangkan semua dosa dan kesalahan yang di lakukan.

Istighfar merupakan syiar para nabi dan rasul, tidak ada seorang Nabipun yang tidak beristighfar dan selalu mengajak umatnya untuk beristighfar. Nabi Adam a.s. dan Siti Hawa beristighfar atas dosa yang telah mereka perbuat sepertimana firman Allah S.W.T. dalam surah al-Araf ayat 23 maksudnya :" Keduanya berkata "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, nescaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi".

Sabda Nabi SAW maksudnya : "Barangsiapa mengucapkan 'Astaghfirullahal Adzim aladzi laa ilaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaihi' akan diampuni dosa-dosanya, meskipun pernah lari dari medan peperangan" (Hadis Riwayat Al Hakim)

Kelima : Sentiasa menjaga kehormatan diri dan menutup aurat.

Wanita solehah dalam perjalanan harian kehidupannya penuh dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah S.W.T. Sentiasa menjaga kehormatan diri, menutup aurat, cukup berhati-hati di dalam percakapan, pergaulan dan tidak menimbulkan fitnah dan syak wasangka.

Nabi SAW bersabda yang bermaksud " Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan itu adalah wanita solehah. " (Hadis Riwayat Muslim)

Sabda Rasulullah S.A.W. yang bermaksud : "Apabila seorang wanita (isteri) itu telah melakukan sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadan, menjaga maruahnya dan mentaati perintah suaminya, maka ia dijemput di akhirat supaya masuk syurga mengikut pintunya mana yang ia suka (mengikut pilihannya)."

(Hadis Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Thabrani)

Firman Allah SWT maksudnya :"...Dan hendaklah mereka menutupkan kain tudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung". (Surah An.Nur ayat 31)

Keenam : Sentiasa bersifat tawaduk dan membina rasa ukhwah.

Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala maksudnya : "(Mereka) keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka..." (Surah al-Fath ayat 29)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyuruh Nabi-Nya dengan firman-Nya yang bermaksud : "dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, iaitu orang-orang yang beriman." (Surah Asy-Syu'ara ayat 215)

Nabi SAW bersabda maksudnya : "Maukah kamu aku tunjukkan akhlak yang paling mulia di dunia dan di akhirat? Memberi maaf orang yang menzalimimu, memberi orang yang menghalangimu dan menyambung silaturrahim orang yang memutuskanmu”
(Hadis Riwayat Baihaqi)

Dalam hadis yang lain Nabi SAW bersabda maksudnya : “Maukah kamu aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada solat dan puasa?” Sahabat menjawab, “Tentu saja!” Rasulullah kemudian menjelaskan, “Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menyambungkan berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan ukhuwah di antara mereka, (semua itu) adalah amal soleh yang besar pahalanya. Barangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali persaudaraan” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).

Ketujuh : Mengelakkan fitnah untuk menjaga kesucian diri .

Dari Abu Malih Al- Hudzli : Kaum perempuan kota Himsh atau penduduk Syam menemui Aisyah. lalu Aisyah berkata " Kamu adalah kaum perempuan yang masuk ke kamar mandi. padahal, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda maksudnya : "Siapa saja perempuan yang meletakkan pakaiannya bukan di rumah suaminya, Allah akan membuka aibnya"
( Hadis Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Hakim )

Abu Hurairah r.a pun menyebutkan, ketika turun ayat al- Mula'anah ( tentang suami-isteri yang saling melaknat kerana tuduhan perbuatan serong ) Rasulullah SAW. bersabda maksudnya : " Siapapun perempuan yang menemui suatu kaum yang bukan kerabatnya, ia akan tidak memperoleh apapun dari Allah SWT dan Dia tidak akan memasukkannya ke syurga "

Dari Aisyah ra berkata : “Sesungguhnya wanita-wanita Quraisy memiliki beberapa kelebihan. Demi Allah, sesungguhnya aku tidak pernah melihat wanita lain yang lebih baik daripada wanita kaum Anshar dalam hal keimanannya terhadap kitabullah dan apa-apa yang diturunkan-Nya. Ketika turun surat An-Nur, pada potongan ayat (yang artinya) : Dan hendaknya mereka memakai tudung sampai menutupi dada mereka. Maka saat itu pula para suami membacakan kepada anak-anak perempuan, saudara-saudara perempuan dan kerabat-kerabatnya setelah dibacakan, maka tidak ada satu wanita pun kecuali mereka memakai tudung (jilbab) lalu mereka melipatkannya di atas kepala mereka. Hal itu dilakukan kerana kepercayaan dan keimanan mereka terhadap apa yang telah diturunkan Allah dalam kitab-Nya. Kemudian tatkala mereka berada di belakang Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam , mereka terlihat sudah mengenakan jilbab. Seolah-olah di atas kepala mereka ada seekor burung ghirban.”

Hadis di atas menunjukkan contoh perempuan yang tidak menjaga diri daripada perkara-perkara yang boleh mendatangkan fitnah yang akan menjerumuskan pada fitnah yang lebih besar. Semoga semua para wanita senantiasa menjaga kesucian diri mereka dan elakkanlah segala bentuk fitnah yang mungkin boleh berlaku tanpa disedarinya.

Fitnah dizaman morden ini adalah berhati-hati di dalam perhubungan dengan lelaki yang bukan mahram di alam maya samaada melalui facebook atau blog atau hubungan telifon bimbit dan mengelakkan meletakkan gambar-gambar peribadi yang mungkin boleh disalah gunakan oleh mereka yang telah rosak akhlaknya.

Kelapan : Sentiasa berwuduk nescaya akan bercahaya wajahnya di hari akhirat.

Nabi SAW. bersabda maksudnya : "Umatku akan tampil pada hari kiamat dengan wajah bersinar tangan serta kakinya berkilauan dari bekas-bekas wuduk."

Kesembilan : Sentiasa menimba ilmu yang bermanfaat

Nabi SAW bersabda yang maksudnya, ”Barangsiapa menuntut ilmu bererti menuntut jalan ke syurga”. (Hadis Riwayat Muslim)

Wanita solehah mengharapkan balasan syurga daripada Allah SWT sebagai ganjaran paling tertinggi dan paling dikehendakinya. Maka wanita solehah akan sentiasa belajar dan menuntut ilmu yang bermanfaat samaada ilmu fardu ain atau fardu kifayah, kerana sesiapa yang menutut ilmu akan dinaungi dan didampingi oleh para malaikat dan mendapat rahmat daripada Allah SWT. Malah kelebihan belajar ini diperkukuh dengan hadis riwayat Ibn Abdul Barr dan Ibn Majah, Nabi SAW bersabda maksudnya, “Belajar satu bab daripada ilmu lebih baik dari sembahyang (sunat) seratus rakaat”.
BISMILLAHIROHMANIROHIM...

Sahabat yang dimuliakan,

Wahai wanita solehah! Apabila piala hati kalian telah dipenuhi kecintaan dan kesetiaan yang mendalam kepada Allah, barulah mudah fizikal dan akal diarah untuk melakukan sebarang bentuk kebaktian. Sesungguhnya kebaktian yang utama dilakukan oleh wanita solehah yang sedar ialah membantu agama Allah supaya syariat Islam mewarnai seluruh hidup insan. Setiap saat seluruh tenaga akan digembeling untuk menyebarkan seruan keyakinan supaya setiap anggota masyarakat menepati tujuan manusia diciptakan.

Oleh itu berhati-hatilah didalam menjalani kehidupan ini, hiasilah akhlak kalian dengan sembilan perkara seperti yang dinyatakan di atas. Jangan kecundang dengan tipu daya dunia dan terpengaruh dengan pujuk rayu anak Adam. Sekiranya kalian kekal dengan status wanita solehah insya Allah pasti kalian akan mendapat kebahagiaan di dunia dan mendapat kemuliaan di hari akhirat. Yakinilah bahawa kalian bakal menjadi ketua bidadari di syurga yang lebih cantik daripada bidadari bermata jeli!

~JAGA 7 SUNNAH RASUL~


JAGA 7 SUNNAH RASUL

Cerdasnya orang yang beriman adalah, dia yang mampu mengolah hidupnya yang sesaat, yang sekejap untuk hidup yang panjang. Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup.

Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Kerana, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT. Mati bukanlah cerita dalam akhir hidup, tapi mati adalah awal cerita sebenarnya, maka sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan.

Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:

Pertama: Tahajjud, kerana kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.

Kedua: Membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.

Ketiga: Jangan tinggalkan masjid terutama di waktu shubuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, kerana masjid merupakan pusat keberkahan, bukan kerana panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.

Keempat: Jaga solat dhuha, kerana kunci rezeki terletak pada solat dhuha.

Kelima: Jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.

Keenam: Jaga wudhu terus menerus kerana Allah menyayangi hamba yang berwudhu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, “Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu solat walau ia sedang tidak solat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah”.

Ketujuh: Amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi kerana dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.

Zikir adalah bukti syukur kita kepada Allah. Bila kita kurang bersyukur, maka kita kurang berzikir pula, oleh kerana itu setiap waktu harus selalu ada penghayatan dalam melaksanakan ibadah ritual dan ibadah ajaran Islam lainnya. Zikir juga merupakan makanan rohani yang paling bergizi, dan dengan zikir berbagai kejahatan dapat ditangkal sehingga jauhlah umat manusia dari sifat-sifat yang berpangkal pada materialisme dan hedonisme.

“Wahai tuhan ku, aku tak layak kesyurgamu …namun tak pula aku sanggup keNerakamu……..,kami lah hamba yang mengharap belas darimu ……..Ya Allah jadikan lah kami hamba2 mu yang bertaqwa……ampunkan dosa2 kami, kedua ibubapa kami, dosa semua umat2 islam yang masih hidup mahupun yang telah meninggal dunia”

Ka’ab bin Ujrah r.a. berkata bahawa Rasulullah s.a.w bersabda: Akan datang di kemudian hari nanti, setelah aku tiada; beberapa pemimpin yang berdusta dan berbuat aniaya. Maka barang siapa yang membenarkan kedustaan mereka dan membantu (mendukung) tindakan mereka yang aniaya itu, maka ia bukan termasuk umatku, dan bukanlah aku daripadanya. Dan ia tidak akan dapat sampai datang ke telaga (yang ada di syurga). – Riwayat Tirmidzi, Nasae’i dan Hakim.

sumber: http://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.islamituindah.my%2Fjaga-7-sunnah-rasul&h=4AQGfSs_H

Rabu, 21 Disember 2011

Bersediakah Anda Menjadi Suami???


Kebiasaan masyarakat kita apabila disebut persediaan menjadi suami, mereka menyangka ia adalah memiliki sijil pengajian tinggi, paling kurang diploma. Sudah memiliki kerjaya dengan gaji bulanan minima RM2500, diikuti dengan sebuah rumah dan kereta. Tidak ketinggalan, wang tunai berjumlah RM30,000 untuk urusan perkahwinan seperti duit hantaran, dulang-dulang hantaran, cincin dan belanja kenduri kahwin. Jika seorang lelaki belum memiliki semua ini, dia belum layak untuk bergelar suami.

Namun dalam Islam, ukuran persediaan untuk menjadi suami bukanlah seperti di atas. Persediaan untuk menjadi suami lebih tertumpu kepada kualiti lelaki tersebut dan inilah yang akan diperincikan dalam kolum bulan ini.

Kepimpinan.

Persediaan terpenting ialah bakal suami perlu mengetahui bahawa dia memiliki tanggungjawab sebagai pemimpin ke atas keluarganya. Allah berfirman:

Kaum lelaki itu adalah pemimpin dan pengawal yang bertanggungjawab terhadap kaum perempuan, oleh kerana Allah telah melebihkan orang-orang lelaki (dengan beberapa keistimewaan) atas orang-orang perempuan. - [al-Nisa’ 4:34]

Sebagai pemimpin, bakal suami hendaklah memiliki ilmu rumahtangga, akhlak yang menterjemah teori kepada praktikal, disiplin yang tinggi serta wawasan yang luas. Jika sebelum ini pernah menjadi pemimpin, seperti pemimpin kelab, persatuan, rombongan atau jabatan, maka ia adalah pengalaman yang boleh dikembangkan dalam kepimpinan rumahtangga.

Bagi yang belum pernah, maka alam rumahtangga adalah suasana yang baik untuk mula melatih diri menjadi pemimpin. Terasa sukar? Jangan bimbang. Lantiklah isteri anda menjadi timbalan pemimpin untuk bersama-sama saling membantu mengemudi bahtera rumahtangga.

Di sini perlu diingatkan bahawa kepimpinan anda sentiasa dicatit markahnya oleh malaikat di bahu kanan dan kiri. Oleh itu berwaspadalah, jangan menjadi pemimpin yang ego dan zalim. Setiap langkah dan ciri kepimpinan anda akan dipersoalkan semula oleh Allah pada Hari Akhirat kelak.



Ketegasan.

Lanjutan dari ciri seorang pemimpin, bakal suami hendaklah tegas dalam membimbing isteri. Kelak apabila dianugerahkan cahaya mata, suami juga hendaklah tegas dalam membimbing anak-anak. Allah mengingatkan:

Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya ada di antara isteri-isteri kamu dan anak-anak kamu yang menjadi musuh bagi kamu; oleh itu awaslah serta berjaga-jagalah kamu terhadap mereka.

Dan kalau kamu memaafkan dan tidak marahkan (mereka) serta mengampunkan kesalahan mereka (maka Allah akan berbuat demikian kepada kamu), kerana sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. - [al-Taghabun 64:14]

Oleh itu dalam institusi perkahwinan, suami adalah pemimpin dan bukan yang dipimpin, penjaga dan bukannya dijaga serta pengawal dan bukannya dikawal. Namun ketegasan bukanlah bererti bengis dan menakutkan, sebaliknya hendaklah bersikap …memaafkan dan tidak marahkan (mereka) serta mengampunkan kesalahan mereka.



Pemelihara Dari Api Neraka.

Suami merupakan pemelihara agar ahli keluarga tidak masuk ke dalam api neraka. Firman Allah:

Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah diri kamu dan keluarga kamu dari neraka yang bahan-bahan bakarannya: Manusia dan batu (berhala); Neraka itu dijaga dan dikawal oleh malaikat-malaikat yang keras kasar (layanannya); mereka tidak menderhaka kepada Allah dalam segala yang diperintahkanNya kepada mereka, dan mereka pula tetap melakukan segala yang diperintahkan. - [al-Tahrim 66:06]

Justeru anda perlu melengkapkan diri dengan ilmu-ilmu agama dan seterusnya mendidik ahli keluarga serta memastikan mereka mempraktikannya. Lebih penting, anda hendaklah paling kehadapan dalam mempraktikkan ilmu-ilmu agama tersebut. Jangan sekadar menyuruh ahli keluarga mendirikan solat tetapi anda tidak solat, jangan sekadar menyuruh ahli keluarga menutup aurat tetapi anda mendedahkan aurat. Allah memberi amaran:

Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu memperkatakan apa yang kamu tidak melakukannya! Amat besar kebenciannya di sisi Allah kamu memperkatakan sesuatu yang kamu tidak melakukannya. - [al-Saff 61:2-3]



Memberi Nafkah.

Termasuk persediaan menjadi suami ialah kesedaran bahawa anda merupakan sumber kewangan rumahtangga. Justeru anda bertanggungjawab menyediakan nafkah tempat tinggal, keperluan asas dalam tempat tinggal, pakaian, makanan dan minuman kepada ahli keluarganya. Anda juga bertanggungjawab ke atas kesihatan dan perubatan ahli keluarga seandainya mereka jatuh sakit.

Meskipun nafkah rumahtangga berada di atas bahu suami, ini tidaklah bererti suami mesti memiliki pendapat minima yang tertentu jumlahnya. Setiap suami memiliki kemampuan kewangan yang berbeza dan setiap suami berbelanja untuk ahli keluarganya pada kadar kemampuannya. Tidak ada nilai minimum atau maksimum untuk kadar nafkah ini.

Allah berfirman:

Hendaklah orang (suami) yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya dan sesiapa yang di sempitkan rezekinya, maka hendaklah dia memberi nafkah dari apa yang diberikan Allah kepadanya (sekadar yang mampu). - [al-Thalaq 65:07]

Demikianlah beberapa kualiti yang perlu ada pada seorang lelaki untuk dia menjadi seorang suami. Perhatikan bahawa kualiti-kualiti ini tidak ada ukuran minimum dan maksimum atau batasan tertentu bagi menentukan layak atau tidak. Ia adalah kualiti yang nilainya relatif, ia akan bertambah apabila anda berusaha untuk memperbaikinya dan akan berkurang apabila anda mengabaikannya.

Justeru lelaki yang sudah bersedia menjadi suami ialah lelaki yang mengetahui kualiti-kualiti ini, memilikinya dan berazam untuk terus memperbaikinya.

Sumber: http://www.hafizfirdaus.com/

Romantik itu Sunnah Rasulullah S.A.W


Sebut saja romantik, anak muda mula tertarik hati. Mungkin yang diketahui romantik sesama ‘couple’…No..No..No..ini romantik sesama pasangan suami isteri.. Apa lagi…Jom ramai-ramai kita pakat kahwin. Isy..Isy..best oo kahwin…kalau tak percaya..cubalah kahwin .

Rasulullah SAW adalah gedung segala sifat-sifat kesempurnaan yang sukar dicari tandingannya. Allah membimbing baginda dengan didikan-Nya yang terbaik. Sehingga Allah berfirman kepada baginda seraya memuji baginda di dalam surah al-Qalam ayat 4 bermaksud : “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”.

Sifat-sifat yang sempurna inlah yang membuat jiwa manusia merasa dekat dengan Rasulullah SAW. Membuatkan hati mereka mencintai baginda. Menmpatkan baginda sebagai tumpuan hati. Bahkan berapa ramai yang dahulunya bersikap keras dengan Nabi SAW berubah menjadi lembut dan akhirnya masuk Islam setelah terpanah kemuliaan akhlak dan budinya baginda Nabi SAW.

Kemuliaan ini bukan sekadar lakonan di hadapan manusia. Namun dibuktikan oleh insan pendamping baginda. Meneliti satu persatu perbuatan, pertuturan dan lenggok gayanya. Mereka ialah serikandi rumahtangga baginda Nabi SAW. Sehinggakan kemuliaan akhlak seorang suami bernama Muhammad bin Abdullah tidak dapat digambarkan oleh Aisyah RA, lalu menisbahkan akhlaknya dengan akhlak kitab suci al-Quran.

Walaupun Rasulullah seorang panglima perang, pemimpin tertinggi umat Islam, namun di sisinya terdapat nilai kasih sayang dan jalan kisah yang cukup romantis antara baginda dan isteri-isterinya. Namun berapa banyak sunnah ini dilupakan lalu suami masakini menggambarkan dirinya bagaikan pemegang kuasa keluarga yang perlu sentiasa kelihatan bengis dan penuh egois.

Siapalah kita berbanding Rasulullah SAW yang jauh kedudukannya lebih mulia dari segala manusia. Namun atas tawaduk dan romantisnya baginda membuatkan umat yang membaca kisah cinta baginda bersama isterinya seolah sedang menghayati novel cinta romantik.

Diberitakan bahawa Rasulullah pernah bermandi air cinta bersama isterinya. Dalam Sahih Bukhari diriwayatkan bahawa Aisyah berkata bahawa : “Aku sering mandi bersama Nabi Muhammad dari satu bekas air yang disebut al-faraq.” Perbuatan Nabi mandi bersama Aisyah tanpa sebarang tabir penghalang menunjukkan ianya satu sunnah. Terutamanya setelah melakukan hubungan intim sesama pasangan.

Romantik gaya Rasulullah SAW boleh diteladani. Walaupun hidup suami isteri masa kini sentiasa disibukkan dengan pekerjaan. Kita juga boleh mengambil sunnah-sunnah romantik Rasulullah SAW bermula dari sebelum keluar bekerja.

Sebagai contoh menghantar isteri ketika hendak keluar rumah seperti yang dilakukan oleh Nabi SAW kepada isterinya Shafiyyah binti Huyay sehinggakan Nabi SAW berkata “Jangan terburu-buru hingga aku mengiringimu (menemani sampai ke pintu)”. Hadis Bukhari dan Muslim. Bahkan Nabi SAW turut membantu isterinya menaiki kenderaan. Di dalam Sahih Bukhari dan Muslim menceritakan bahawa “Nabi Muhammad SAW duduk di sisi unta baginda. Kemudian baginda menekukkan lututnya. Lalu isteri baginda Shafiyyah meletakkan kakinya di atas lutut Nabi Muhammad SAW hingga naik atas unta”. Bukankah ini sesuai dipraktikkan dengan membuka pintu kepada isteri seperti zaman memikat isteri dahulu. Ataupun sekali sekala membonceng isteri di belakang seperti dalam riwayat Bukhari yang menyatakan Anas bin Malik menceritakan bahawa ketika pulang dari perang Khaibar salah seorang isteri Rasulullah membonceng di belakangnya.

Apabila waktu cuti hujung minggu atau di malam hari, bawalah isteri bersiar-siar. Ini bukanlah sekadar tips dari seorang pakar motivasi. Namun ianya merupakan suatu sunnah romantis Nabi SAW bersama isterinya. Diberitakan dalam Sahih Bukhari dan Muslim bahawa “Rasulullah apabila datang waktu malam, baginda berjalan bersama Aisyah dan berbincang-bincang dengannya”. Malah apabila baginda ingin keluar baginda akan mengundi siapa yang akan menemaninya untuk keluar bersama. Malah Rasulullah juga membawa Aisyah untuk makan bersama di luar. Sehinggakan suatu ketika Nabi pernah menolak pelawaan jirannya yang berbangsa Parsi untuk makan di rumah mereka sekiranya isterinya Aisyah RA tidak turut diundang bersama. (Hadis riwayat Muslim) Untuk menambahkan romantis terhadap isteri, disarankan suami menyuap sendiri makanan ke mulut isterinya. Sepertimana dalam sahih Bukhari dan Muslim sabda Nabi SAW : “Sesungguhnya apapun yang kamu nafkahkan, maka hal itu adalah sedekah hingga suapan yang kamu suapkan ke mulut isterimu.” Walaupun hadis ini berkisar tentang pemberian nafkah, namun bukankah menjalin ikatan romantik antara suami isteri itu satu tuntutan.

Romantik sesama suami isteri ini semakin malu untuk diamalkan. Mungkin bagi yang sudah lama berkahwin akan bertambah rasa jelik bermadu kasih dengan isterinya. Namun jika diteliti, sebenarnya sikap romantis ini adalah datang dari Nabi SAW. Sayang apabila kita lebih malu mengamalkan sunnah romantis sesudah berkahwin sedangkan kita tanpa segan silu melakukannya sebelum ianya dihalalkan.

Sebenarnya, gambaran seorang suami yang garang dan bengis bukanlah suatu yang datangnya dari agama. Nabi SAW tidak mendidik para isteri untuk takut kepadanya. Namun didikan sebagai pemimpin rumahtangga yang hebat membuatkan rasa takut itu bertukar menjadi lebih menghormati. Nikmat suasana percintaan itu lebih dihargai apabila suami turut meluang masa bergurau senda dan bermesra seakan-akan baru sehari diijabkabulkan.

Belaian terhadap isteri dapat memupuk kasih antara sesama pasangan. Nabi SAW dalam satu riwayat Ahmad berkata bahawa “ Rasulullah tidaklah setiap hari melainkan baginda selalu mengunjungi isteri-isterinya seorang demi seorang. Rasulullah menghampiri dan membelai mereka secara bergantian”. Adakalanya romantisnya Nabi SAW sehinggakan beliau sengaja bermanja dengan menyandarkan kepalanya kepangkuan isterinya sepertimana yang dipertuturkan Aisyah RA dalam Sahih Bukhari bahawa “Nabi SAW membaca al-Quran (mengulang hafalan) dan kepalanya berada di pangkuanku sedangkan aku dalam keadaan haid”. Bahkan amalan ini berlarutan sehingga detik-detik akhir hayat Rasulullah SAW. Aisyah berkata “ Ketika maut menghampiri Rasulullah SAW, kepala baginda berada diatas pahaku.”Ada suatu hari ketika Aisyah sedang asyik menyaksikan kanak-kanak bermain bersama ibu mereka, datang baginda Nabi SAW mengangkat Aisyah. Lalu baginda mendukung Aisyah di belakang beliau. Aisyah menuturkan bahawa : “Baginda mendirikanku di belakang dan pipiku di atas pipi baginda. Ku letakkan bahuku di atas bahu Rasulullah SAW”. (Bukhari dan Muslim). Begitu juga isteri Nabi SAW sentiasa mendapat kucupan mesra daripada Nabi SAW ketika ingin pergi ke masjid.

Rasulullah bukan seorang yang kaku dan keras. Ia juga seorang manusia yang mempunyai emosi tersendiri. Pemergian baginda telah membuatkan kehangatan rasa rindu di kalangan isterinya. Dikala isteri kesunyian, hadirnya mengungkap keriangan. Sewaktu isteri dalam kedukaan, baginda bukanlah sekadar pemerhati. Namun baginda juga sebagai ubat kedukaan dan kesakitan. Diriwayatkan dari Aisyah bahawa : Nabi Muhammad SAW adalah orang yang penyayang lagi lembut. Baginda akan menjadi orang yang sangat lembut dan paling banyak menemani ketika isterinya sakit.” (Bukhari dan Muslim) Hadirnya Nabi SAW mengubat hati para isteri.

Baginda paling banyak bergurau senda bersama isterinya. Suatu hari datang Saodah (salah seorang isteri Nabi SAW) kerumah Aisyah. Lalu Nabi SAW duduk diantara Aisyah dan Saodah dan meletakkan kaki beliau diatas pangkuan mereka. Ketika Aisyah menjemput Saodah makan, ia menolaknya kerana tidak berselera. Lalu Aisyah berkata : “(Demi Allah), makanlah atau aku akan mengotori wajahmu”. Saodah menolak dengan berkata : Aku tidak akan memakannya”.Lalu Aisyah mengambil makanan dan disapukan ke wajah Saodah. Rasulullah SAW tertawa. Kemudian Rasulullah menyuruh Saodah membalas semula dengan mengotori wajah Aisyah. Setelah Saodah mengotori wajah Aisyah, Rasulullah terus tertawa. (an-Nasai’e, Ibn Abi Dunya) Kisah ini merupakan senda gurau Nabi SAW bersama isteri-isterinya. Pernah juga Rasulullah memujuk Aisyah untuk menghilangkan marahnya dengan sengaja memegang hidung Aisyah seperti dalam riwayat Ibnu Sunni.

Begitu romantisnya rumahtangga Rasulullah SAW. Mungkin inilah rahsia cinta sejati yang kekal ke akhir hayat Nabi SAW. Beramah mesra, bergurau senda, belaian dan sentuhan. Sehinggalah ayat-ayat cinta terukir dari bibir seorang Nabi dengan memanggil panggilan manja terhadap isterinya. Suara indah memanggil “Ya Humaira” kepada Aisyah yang bermaksud “Wahai si putih kemerah-merahan atau Mawar merah”. Membuatkan ikatan itu lebih intim. Adakalanya Nabi SAW memanggil Aisyah dengan singkatan manja “Ya Aisy” yang bermaksud kehidupan ketika mana beliau menyampaikan salam daripada Malaikat Jibril untuk Aisyah RA. Dengan membuang huruf terakhir itu menunjukkan besarnya rasa cinta, kemanjaan dan kesayangan yang ditonjolkan dari Nabi SAW.

Sesungguhnya bersikap romantis sesama isteri itu adalah sunnah Nabi SAW. Kita berharap dengan sunnah ini dapat memupuk ikatan yang lebih erat antara sesama pasangan. Bukanlah sunnah ini suatu yang perlu dimalukan untuk diamalkan. Kepada suami, ayuh mengikut petunjuk Nabi dalam berkasih sayang sesama isteri. Andai isteri berasa pelik dari mana datangnya sikap romantis seorang suami. Adakah suami baru sahaja selesai menamatkan buku novel cinta Romeo dan Juliet. Jawablah dengan manja. Romantis ini bukan dari novel biasa, namun romantis ini datangnya daripada hadis Nabi SAW.


Sumber: http://www.imamudasyraf.com/

Ahad, 20 November 2011

~cinta kepada Allah SWT~


Apa makna cinta pada Allah? Apa dia? Ia adalah perasaan apabila Anda melakukan sesuatu untuk mendapat keredhaannya, untuk mendapat perhatian Allah, untuk mendapat cintanya juga untuk mendapat rahmatnya supaya hidup Anda berkat sentiasa. Orang yang cinta pada Allah biasanya sanggup melakukan sesuatu secara percuma simply sebab dia mahu perbuatannya itu mendapat perhatian Allah. Orang sebegini berkasih sayang kerana Allah, mencintai kekasih hatinya kerana Allah, bekerja kerana Allah, menolong orang kerana Allah, bersahabat kerana Allah, menggembirakan seseorang kerana Allah, berbakti kepada ibu bapa kerana Allah, belajar kerana Allah, berniaga kerana Allah. Dia tidak melakukan semua itu kerana duit tapi untuk berbakti. Dia berbakti pada orang sekeliling supaya Allah kasih kepadanya. Dia menjaga hubungannya dengan Allah melalui yang fardhu, dia menjaga hubungannya dengan orang sekeliling melalui berbuat kebaikan selalu. Dia adalah seorang yang baik di hati, di perbuatan, di dalam kata-kata dan di dalam fikirannya. Cinta pada Allah tidak hanya dengan duduk di dalam masjid, banyak membaca Al-Quran, berzikir, berpuasa, menunaikan umrah, beriktikaf atau bersembahyang sunat. Semua itu hanya luaran. Allah hanya akan memandang HATI Anda. Ini samalah seperti kita mahu mendapat perhatian orang yang kita cinta. Apabila hati sudah suka pada seseorang, pasti Anda berhabis untuk mendapat perhatiannya, kan? Anda beli hadiah, berkirim salam, mengutus surat cinta, meng’add’ dia di Facebook Anda, bertanya pada ID Twitter dia, bertanya apa nombor telefon dia supaya Anda boleh hantar sms padanya untuk menyatakan rasa cinta Anda padanya. Untuk apa Anda sembahyang selain dari menunaikan suruhannya? Untuk apa Anda bersolat selain dari menunaikan kewajipan? Jawapannya, bersembahyanglah kerana Anda mahu menambah rasa ketakwaan pada Allah, supaya Allah sayang Anda, supaya Anda menonjol di kalangan hamba-hambanya yang lain. Rasa takwa adalah rasa apabila Anda mahu melakukan sesuatu kerana mahu mendapat perhatian Allah, bila sudah buat, Anda rasa cukup puas hati. Bila Anda tolong orang dengan niat mahu menambah rasa takwa, kesannya Anda akan menolong sehabis baik didorong oleh fikiran positif sebab mahu melihat orang yang Anda tolong itu jadi gembira menjalani kehidupannya. Anda berharap moga dengan kegembiraan yang orang tu perolehi, Allah melihat apa yang Anda lakukan lantas melihat Anda sebagai seorang yang layak untuk mendapat kasih sayang-Nya. Apa petanda kasih sayang Allah? Rezeki Anda dimurahkan, hidup Anda dibahagiakan, urusan Anda dipermudahkan, masalah Anda dikurangkan, pergaulan Anda diperluaskan. Semuanya jadi lancar sahaja...

Ahad, 13 November 2011

Berdoalah dgn penuh kesungguhan


Ingatlah tiada satu pun perkara yang menjadi keberatan pada Allah.Tatkala hati meminta untuk memohon,pintalah sepenuh hati.Bukan meminta dengan sombong,tapi pintalah dengan kerendahan hati yang betul2 kudus memohon pertolongan dariNYA....

"Ya Allah, pinjamkanku kekuatan-MU, kesabaran-MU, sifat pengasih dan penyayang-MU dalam diriku menghadapi ujian di dunia ini.Tingkatkanlah keimananku padaMu dalam menghadapi ujian yang telah Engkau tetapkan. Selangkah ku lalai menjauhi-MU, tariklah aku mendekati-MU seribu langkah.Sesungguhnya Engkau Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha menerima taubat."

Aamiin Ya Robb...

Isnin, 24 Oktober 2011

Wanita : Akal Senipis Rambutnya


Wanita : Akal Senipis Rambutnya

Jangankan lelaki biasa, nabi pun terasa sunyi tanpa wanita.
Tanpa mereka, fikiran dan perasaan lelaki akan resah.
Masih mencari walau ada segalanya.
Apa yang tiada dalam syurga?
Namun adam tetap rindukan hawa.

Dijadikan wanita daripada tulang rusuk yang bengkok.
Untuk diluruskan oleh lelaki.
Tetapi seandainya lelaki itu sendiri tidak lurus,
Mana mungkin kayu yang bengkok menghasilkan bayang yang lurus.

Luruskanlah wanita dengan jalan yang ditunjuk oleh Allah,
Kerana mereka diciptakan sebegitu rupa oleh Allah.
Didiklah mereka dengan panduan darinya.
Jangan cuba menjinakkan mereka dengan harta, kerana nantinya mereka semakin liar.
Janganlah hiburkan mereka dengan kecantikan, kerana nantinya mereka akan semakin derita.
Kenalkan mereka kepada Allah, zat yang kekal. Di situlah punca kekuatan dunia.

Akal senipis rambutnya, tebalkanlah ia dengan ilmu.
Hati serapuh kaca, kuatkanlah ia dengan iman...
Perasaan selembut sutera, hiasilah ia dengan akhlak.

Suburkanlah ia kerana dari situlah nantinya...
Mereka akan lihat nilaian dan keadilan Rab...
Bisikkan ke telinga mereka bahawa kelembutan bukan suatu kelemahan..
Ia bukan diskriminasi Allah... sebaliknya di situlah kasih dan sayang Allah...

Wanita yang lupa hakikat kejadiannya...
Pasti tidak akan terhibur, dan tidak akan menghiburkan...
Tanpa iman, ilmu dan akhlak..mereka tidak akan lurus...
Bahkan akan semakin membengkok...
Itulah hakikatnya andai wanita tidak kenal Rabbnya...

Bila wanita menjadi derhaka... pasti dunia lelaki akan menjadi huru hara....
Lelaki pula janganlah mengharapkan ketaatan semata-mata...
Tapi binalah kepimpinan...
Pastikan sebelum wanita menuju ilahi, pimpinlah diri kepadanya...
Jinakkan diri kepada allah...
Nescaya akan jinaklah segala-galanya di bawah pimpinanmu...
Janganlah mengharapkan isteri semulia Fatimah Az-Zahra'
Seandainya dirimu tidak sehebat saidina Ali karamallahuwajhah...

Ahad, 16 Oktober 2011

~10 Ciri Suami Mithali~


Jarang kita fikirkan dan ungkitkan ciri – ciri seorang suami mithali, selalu pula kita bincang pasal apa seorang isteri yang patut lakukan kepada suami dan keluarganya. Bukan sedikit tetapi banyak perkara yang menjadi tanggungjawab isteri di rumah seperti mengurus rumah, mengajar dan menjaga anak – anak, memasak,mengemas, mencuci baju juga apa yang kita suruh, si isteri akan lakukannya. Berbalik kepada suami, apa yang kita lakukan ?

1. Berpakaian kemas, bersih dan wangi untuk isteri anda.
Bilakah kali terakhir anda beli baju tidur yang mahal ? Seperti juga kita mahukan isteri kita berpakaian cantik untuk kita, mereka juga mahukan suami mereka lakukan perkara yang sama juga. Ingat bahawa Rasullullah S.A.W. akan sentiasa menggunakan miswak (kayu sugi) apabila balik rumah dan sentiasa gemarkan bau – bauan yang wangi

2. Menggunakan nama yang baik untuk isteri anda.
Gunalah nama yang terbaik untuk panggil isteri anda dan elakkan guna nama yang boleh buatkan hati dia terguris. Panggilan yang manja akan membuat hubungan anda sentiasa mesra.

3. Jangan layan dia seperti ‘lalat’.
Kita tidak pernah fikirkan pasal lalat setiap hari kita kecuali bila dia datang mengganggu kita. Sama juga seperti isteri, dia telah lakukan tanggungjawab sebagai seorang isteri setiap hari tetapi kita tidak pernah menghargainya sehingga dia terbuat silap dan menyusahkan kita. Janganlah kita layan isteri seperti ini, selalulah kita ingat apa kebaikan yang isteri kita lakukan dan fokuskan tentang itu.

4. Elakkan terlampau banyak komplain.
Jika anda terlihat kesalahan yang isteri anda lakukan, cubalah berdiam sahaja dan tidak memberi komen. Iniadalah salah satu cara Rasulullah S.A.W. gunakan apabila baginda melihat sesuatu yang tidak elok dari isterinya. Ini merupakan salah satu ciri yang amat jarang si suami amalkan.

5. Sentiasa senyum dan peluk isteri anda.
Senyum merupakan satu sedekah dan sentiasalah senyum dengan isteri anda. Bayangkan hidup dengan isteri anda sentiasa melihat anda tersenyum. Ingat bahawa terdapat hadith dimana Rasulullah S.A.W. akan mencium isterinya sebelum pergi sembahyang, juga semasa baginda sedang berpuasa.

6. Berterima kasih dengan apa yang telah isteri lakukan kepada anda.
Dan sentiasalah mengucapkan terima kasih. Ambil contoh dimana isteri anda masakkan makanan yang sedap, mengemas rumah dan pelbagai lagi. Kadang – kadang apa yang dia dapat adalah komen dari si suami bahawa sup yang dia masak itu kekurangan garam. Janganlah bersikap begini, berterima kasihlah dengan apa yang dia telah usahakan itu.

7. Mintalah dia tuliskan 10 perkara yang anda telah lakukan membuat dia gembira.
Kemudian lakukan lah perkara itu lagi. Mungkin sukar untuk tahu apa yang dapat membuat isteri anda gembira dan anda tidak perlu untuk teka, tanyalah dia dan ulangkan perkara tersebut sepanjang hidup anda dengan dia.

8. Jangan merendahkan keinginan dia.
Pujuklah dia. Kadang – kala si suami akan mengambil ringan perkara yang diinginkan oleh si isteri. Rasulullah S.A.W. telah memberi contoh apabila insiden dimana Safiyyah binti Hujaj R.A. menangis kerana baginda telah meletakkan dia diatas unta yang perlahan. Baginda membersihkan air mata dan menenangkan dia, kemudian baginda menukarkan dengan unta yang lain.

9. Yang sentiasa berjenaka dan bergurau.
Jadilah seorang suami yang berjenaka dan sentiasa bergurau senda dengan isteri anda.
Lihatlah bagaimana Rasulullah S.A.W. berlumba dengan isteri baginda Aisyah R.A. di padang pasir. Bilakah kali terakhir kita lakukan perkara demikian ?

10. Pesanan Rasulullah S.A.W.
Sentiasa ingat apa yang Rasulullah S.A.W. pesan, “orang yang terbaik dikalangan kamu adalah mereka yang melayan keluarga dia dengan terbaik. Dan akulah orang yang terbaik dikalangan kamu bagi keluarga aku”. Maka dengan hadith ini, anda lakukan lah yang terbaik, insyaAllah akan bahagia dunia dan akhirat.

kesimpulannya, jangan anda lupa untuk sentiasa berdoa dengan Allah meminta supaya perkahwinan anda bahagia dunia dan akhirat, sesungguhnya Allah maha mengetahui.

Khamis, 13 Oktober 2011

~Dialog malam pertama~


Di malam yang hening, merupakan malam pertama bagi sepasang suami isteri ini, malam penentuan pertarungan hak dan batil. Malam yang dinanti-nantikan oleh sepasang mempelai yang baru hangat diraikan dalam majlis kenduri tengahari tadi. Alam bagaikan mengerti, hujan rintik-rintik dan sejuk yang nyaman di perkampungan seperti ingin membasahkan kehangatan suami isteri malam ini.

Suatu yang mengesankan ialah inilah kali pertama mereka bersua muka, menatap wajah pasangan dengan lebih dekat, menyentuh kulit mulus isteri yang dicintai dan inilah debaran malam pertama bagi mereka. Sebelum ini , mereka tidak pernah sedekat ini, jika adapun bertemu di hadapan keluarga masing-masing, jika ada pun bertemu bersama kawan-kawan. Tidak pernah mereka berjalan beriringan, tidak pernah mereka menjangka bahawa satu perkenalan, satu masa yang singkat terus membawa kepada jinjang pelamin. Alam pernikahan yang begitu asing bagi mereka.

Malam semakin larut, si suami membasahkan tubuhnya menyucikan diri. “Aneh” bisik isterinya. Di malam-malam begini yang dingin mengapa perlu membasahkan tubuh? Lebih aneh selepas itu suaminya masuk ke bilik belakang yang kosong agak lama sehingga memaksa isterinya mengintip di celahan pintu bilik itu. Alangkah terkejutnya, suaminya seakan mati, kaku dengan gerakan sujud dan terdengar esakan kecil umpama merintih.

Dia tahu apa yang dilakukan oleh suaminya dan dia akur. Itulah cinta suaminya yang sejati. Dia tidak perlu cemburu dengan cinta itu dan dia pernah berfikir walaupun segunung cintanya pada suaminya, tidak akan sama dengan cinta suaminya di bilik kosong itu. Dia menunggu, bertelekung di atas taburan bunga mawar di atas katil empuk itu. Si suami keluar dan memandang tepat ke arah isterinya, isterinya menunduk malu.


Isteri : Mengapa awak pilih saya?

Suami : Kerana awak berniqab (memakai purdah).

Isteri : Ramai kan yang berniqab?

Suami : Kerana awak ada agama.

Isteri : Ramai kan yang ada agama?

Suami : Kerana awak adalah jodoh ketentuan dari Allah S.W.T.

Isteri kehabisan soalan, dia tahu jawapan itu tidak ada persoalan lagi.

Suami : Saya jumpa awak yang saya nampak hanya 2 biji mata, saya tak tahu wajah awak dan selepas itu saya terus tidak melihat wajah awak, tetapi saya melihat di rumah awak, di hadapan ibu bapa awak. Ketika mereka menyaksikan hasrat saya untuk memiliki awak dan ketika awak membuka niqab, saya tidak perlu tahu selanjutnya wajah awak kerana itu bukan tujuan utama saya memiliki awak.

Isteri : Saya tidak cantik…

Suami : Lebih baik beristerikan perempuan yang berkulit hitam, berbibir tebal tetapi mempunyai Agama dalam dirinya adalah nikmat yang paling cantik daripada memiliki isteri yang berkulit mulus, tetapi tiada agama dalam dirinya. Tetapi jika cantik dan ada agama itu adalah anugerah Allah kepada saya. Tetapi adakah perempuan sedar, mereka yang menampakkan kecantikan yang haram didedahkan tetapi akhirnya mereka adalah bahan bakar di neraka kelak. Wana’uzubillah.

Isteri : Saya juga ingin cantik…

Suami : Sayang, kecantikan awak takkan kekal. Awak akan dimakan usia. Tetapi mahukah awak kekal cantik selamanya?

Isteri: Itu yang saya mahukan…

Suami : Mahukah awak menjadi secantik bidadari, malah lebih dari itu?

Isteri: Perempuan di dunia ini sehabisnya menyolek diri mereka umpama bidadari tetapi adakah mereka berjaya?

Suami : Ada caranya, malah tidak perlu berhabis ribuan ringgit!

Isteri: Yakah?, tunjukkan caranya!

Suami : Rasulullah pernah bersabda, “Wanita di dunia lebih baik daripada bidadari sebagaimana yang zahir lebih baik daripada yang batin.”

Isteri : Saya kurang faham, di mana alat-alat mekapnya?

Suami : Rasulullah pernah bersabda, “Jika perempuan solat lima waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, nescaya ia akan masuk syurga.” (HR. Al-Bazaar).

Isteri : Bagaimana cantiknya saya di dalam syurga nanti?

Suami : Tolong ambilkan Al-Quran atas meja tu dan Tafsir Ibnu Kathir yang kawan awak hadiahkan tu. Awak ada wudukkah?

Isteri : Ada. Nanti sekejap.

Suami : Lihat Surah Al-Waqiah, “Sesungguhnya kami akan ciptakan mereka secara langsung.” (ayat 35 ), Ibn Kathir dalam menafsirkan ayat ini menyatakan bahawa wanita baik mereka itu tua atau tidak mereka akan dibangkitkan dengan ciptaan yang baru. Dalam keadaan mereka itu muda dan perawan. Ini dikuatkan lagi dengan ayat yang berikutnya “Dan Kami jadikan mereka itu gadis perawan” (ayat 36).

Isteri : Saya belum dapat bayangkan macam mana cantiknya saya nanti.

Suami : Dalam ayat yang seterusnya Allah berfirman lagi “(Tentang wanita) penuh cinta (kepada suami mereka) lagi sebaya umur” (ayat 37). Dalam Ayat ini, Allah menerangkan mereka ini (wanita) terlalu asyik mereka hanya kepada suami mereka sahaja manakala suami mereka juga asyik kepada mereka. Cinta mereka hanya kepada suami mereka sahaja (Tafsiran Ibn Abbas).

Isteri : Sahih tu bang, tapi saya nak bayangkan macam mana cantiknya saya dalam syurga nanti.

Suami: Baiklah, tunggu sekejap saya ambil kitab hadith, lihat ini ada Riwayat dari Hadis Tabhrani, sambungan dari yang zahir lebih baik dari yang batin yang saya ceritakan tadi, ingatkah?

Isteri : Oh! ada, saya ingat.

Suami : Maka bertanya lagi Ummu Salamah: Dengan apa yang menyebabkan mereka lebih baik, Baginda pun bersabda: dengan solat mereka, puasa mereka dan ibadat mereka kerana Allah. Malah Allah memakaikan pada muka mereka cahaya, pada badan mereka sutera, kulit mereka berwarna putih, pakaian mereka berwarna hijau, malah mereka dipakaikan dengan perhiasan berwarna kuning (yakni emas) rantai mereka daripada permata, sikat mereka daripada emas. Lalu mereka berkata: Kami kekal (di dalam syurga) dan kami tidak akan mati lagi, kami memperolehi nikmat dan kami tak akan bersedih lagi, kami akan kekal di dalam syurga dan kami tidak akan berpindah, kami adalah orang yang redha dan kami tidak akan marah, beruntunglah sesiapa yang kami (dijadikan) untuknya dan (dijadikan) dia untuk kami. Lalu Ummu Salamah bertanya lagi: Wahai Rasullallah, ada di kalangan kami yang berkahwin dengan dua orang lelaki, atau tiga orang lelaki atau empat orang lelaki (bukan dikumpulkan sekali tetapi merupakan perkahwinan yang kedua selepas kematian, cerai atau lainnya), kemudian perempuan itu mati dan dapat masuk kedalam syurga begitu juga bekas-bekas suaminya juga masuk syurga, maka siapa yang akan menjadi suaminya (di dalam Syurga)? Baginda menjawab: Dia akan memilih yang terbaik di kalangan mereka dari segi akhlak. Nah! Hadith ini dengan jelas menampakkan kelebihan orang wanita daripada bidadari.

Isteri : Alhamdulillah, baru saya faham. Maksudnya jika saya berjaya menjadi wanita solehah dengan ciri-ciri dari firman Allah dan hadith, maka saya akan masuk syurga dan menjadi lebih cantik dari bidadari!

Suami : Wanita yang merupakan ahli syurga juga mendapat nikmat yang tak ternilai banyaknya. Dan nikmat yang diperolehi oleh wanita atau lelaki di dalam syurga adalah sesuai dengan fitrah kejadian kejadian mereka. Cubalah kita renungi baik awak atau pun saya, apakah yang amat dihajati oleh kita dan sekiranya kita diberi peluang nescaya kita akan mendapatkannya? Pada pandangan saya, orang lelaki lebih berhajat kepada wanita manakala wanita pula di samping berhajat kepada suami, akan tetapi kecantikan dan kejelitaan lebih menjadi tumpuan pada mereka. Bukankah semua ini terdapat di dalam syurga?

Isteri : Saya tahu sedikit dari ilmu yang saya kutip, tetapi ada yang saya lupa, eloklah saya mendengar sendiri dari suami saya!

Suami : Ya. Saya juga muzakarah dengan awak, lagi satu, bidadari syurga yang bukan dari kalangan isteri saya akan memarahi awak juga!

Isteri : Hah! Bidadari marah saya? Kenapa? Macam mana awak tahu?

Suami : Buka kitab hadis tadi, baca “Janganlah seorang perempuan menyakiti suaminya di dunia, jika tidak, maka bidadari-bidadari isterinya di syurga akan berkata kepadanya: Janganlah kamu menyakitinya, sesungguhnya ia adalah tamu bagimu yang sebentar lagi akan meninggalkanmu untuk berkumpul bersama kami.” (H.R. Ahmad dan Tirmidzi dari Mu’adz bin Jabal r.a)

Isteri : Wah! Saya amat takut jika awak meninggalkan saya di dunia lebih menyedihkan jika saya tidak dapat berjumpa awak di syurga!

Suami : “Harta yang utama adalah lisan yang senantiasa berzikir, hati yang senantiasa bersyukur dan isteri beriman yang membantu suami dalam menegakkan bangunan imannya.” (H.R. Ibnu Majah dan Tirmidzi)

Isteri : Alhamdulillah! Baru saya faham sejelasnya, terima kasih abang. Tetapi itukan banyak persoalan tentang saya, bagaimana saya dalam keluarga yang taat kepada perintah Allah, yang menghidupkan sunnah Rasulullah dan akan mendapat nikmat syurga. Bagaimana dengan diri abang?

Suami : Oh itu masa tidak mengizinkan, biarlah kita berbicara satu bab dengan teliti. InsyaAllah esok malam kedua kita bicarakan soal itu ya.

Artikel oleh : Ibnu Rahman

Selasa, 11 Oktober 2011

Gambaran Hari Kiamat(wajib baca)


Gambaran Hari Kiamat (Wajib Baca!)

1. Selepas Malaikat Israfil meniup sangkakala (bentuknya seperti tanduk besar) yang memekakkan telinga, seluruh makhluk mati kecuali Izrail & beberapa malaikat yang lain. Selepas itu, Izrail pun mencabut nyawa malaikat yang tinggal dan akhirnya nyawanya sendiri.

2. Selepas semua makhluk mati, Tuhan pun berfirman mafhumnya “Kepunyaan siapakah kerajaan hari ini?” Tiada siapa yang menjawab. Lalu Dia sendiri menjawab dengan keagunganNya “Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.” Ini menunjukkan kebesaran & keagunganNya sebagai Tuhan yg Maha Kuasa lagi Maha Kekal Hidup, tidak mati.

3. Selepas 40 tahun, Malaikat Israfil a.s. dihidupkan, seterusnya meniup sangkakala untuk kali ke-2, lantas seluruh makhluk hidup semula di atas bumi putih, berupa padang Mahsyar (umpama padang Arafah) yang rata tidak berbukit atau bulat seperti bumi.

4. Sekelian manusia hidup melalui benih anak Adam yg disebut “Ajbuz Zanbi” yang berada di hujung tulang belakang mereka. Hiduplah manusia umpama anak pokok yang kembang membesar dari biji benih.

5. Semua manusia dan jin dibangkitkan dalam keadaan telanjang dan hina. Mereka tidak rasa malu kerana pada ketika itu hati mereka sangat takut dan bimbang tentang nasib & masa depan yang akan mereka hadapi kelak.

6. Lalu datanglah api yang berterbangan dengan bunyi seperti guruh yang menghalau manusia, jin dan binatang ke tempat perhimpunan besar. Bergeraklah mereka menggunakan tunggangan (bagi yang banyak amal), berjalan kaki (bagi yang kurang amalan) dan berjalan dengan muka (bagi yang banyak dosa). Ketika itu, ibu akan lupakan anak, suami akan lupakan isteri, setiap manusia sibuk memikirkan nasib mereka.

7. Setelah semua makhluk dikumpulkan, matahari dan bulan dihapuskan cahayanya, lalu mereka tinggal dalam kegelapan tanpa cahaya. Berlakulah huru-hara yang amat dahsyat.

8. Tiba-tiba langit yang tebal pecah dengan bunyi yang dahsyat, lalu turunlah malaikat sambil bertasbih kepada Allah SWT. Seluruh makhluk terkejut melihat saiz malaikat yang besar dan suaranya yang menakutkan.

9. Kemudian matahari muncul semula dengan kepanasan yang berganda. Hingga dirasakan seakan-akan matahari berada sejengkal dari atas kepala mereka. Ulama berkata jika matahari naik di bumi seperti keadaannya naik dihari Kiamat nescaya seluruh bumi terbakar, bukit-bukau hancur dan sungai menjadi kering. Lalu mereka rasai kepanasan dan bermandikan peluh sehingga peluh mereka menjadi lautan. Timbul atau tenggelam mereka bergantung pada amalan masing-masing. Keadaan mereka berlanjutan sehingga 1000 tahun.

10. Terdapat satu telaga kepunyaan Nabi Muhammad SAW bernama Al-Kausar yang mengandungi air yang hanya dapat diminum oleh orang mukmin sahaja. Orang bukan mukmin akan dihalau oleh malaikat yang menjaganya. Jika diminum airnya tidak akan haus selama-lamanya. Kolam ini berbentuk segi empat tepat sebesar satu bulan perjalanan. Bau air kolam ini lebih harum dari kasturi, warnanya lebih putih dari susu dan rasanya lebih sejuk dari embun. Ia mempunyai saluran yang mengalir dari syurga.

11. Semua makhluk berada bawah cahaya matahari yang terik kecuali 7 golongan yang mendapat teduhan dari Arasy. Mereka ialah:
a;- Pemimpin yang adil.
b;- Orang muda yang taat kepada perintah Allah.
c;- Lelaki yang terikat hatinya dengan masjid.
d;- Dua orang yang bertemu kerana Allah dan berpisah kerana Allah.
e;- Lelaki yang diajak oleh wanita berzina, tetapi dia menolak dengan berkata “Aku takut pada Allah”.
f;- Lelaki yg bersedekah dengan bersembunyi (tidak diketahui orang ramai).
g;- Lelaki yang suka bersendirian mengingati Allah lalu mengalir air matanya kerana takutkan Allah.

12. Oleh kerana tersangat lama menunggu di padang mahsyar, semua manusia tidak tahu berbuat apa melainkan mereka yang beriman, kemudian mereka terdengar suara “pergilah berjumpa dengan para Nabi”. Maka mereka pun pergi mencari para Nabi. Pertama sekali kumpulan manusia ini berjumpa dengan Nabi Adam tetapi usaha mereka gagal kerana Nabi Adam a.s menyatakan beliau juga ada melakukan kesalahan dengan Allah SWT. Maka kumpulan besar itu kemudiannya berjumpa Nabi Nuh a.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s. (semuanya memberikan sebab seperti Nabi Adam a.s.) dan akhirnya mereka berjumpa Rasullullah SAW. Jarak masa antara satu nabi dengan yang lain adalah 1000 tahun perjalanan.

13. Lalu berdoalah baginda Nabi Muhammad SAW ke hadrat Allah SWT. Lalu diperkenankan doa baginda.

14. Selepas itu, terdengar bunyi pukulan
gendang yang kuat hingga menakutkan hati semua makhluk kerana mereka sangka azab akan turun. Lalu terbelah langit, turunlah arasy Tuhan yang dipikul oleh 8 orang malaikat yang sangat besar (besarnya sejarak perjalanan 20 ribu tahun) sambil bertasbih dengan suara yang amat kuat sehingga ‘Arasy itu tiba dibumi.

15. ‘Arasy ialah jisim nurani yang amat besar berbentuk kubah (bumbung bulat) yang mempunyai 4 batang tiang yang sentiasa dipikul oleh 4 orang malaikat yang besar dan gagah. Dalam bahasa mudah ia seumpama istana yang mempunyai seribu bilik yang menempatkan jutaan malaikat di dalamnya. Ia dilingkungi embun yang menghijab cahayanya yang sangat kuat.

16. Kursi iaitu jisim nurani yang terletak di hadapan Arasy yang dipikul oleh 4 orang malaikat yang sangat besar. Saiz kursi lebih kecil dari ‘Arasy umpama cincin ditengah padang . Dalam bahasa mudah ia umpama singgahsana yang terletak dihadapan istana.

17. Seluruh makhluk pun menundukkan kepala kerana takut. Lalu dimulakan timbangan amal. Ketika itu berterbanganlah kitab amalan masing-masing turun dari bawah Arasy menuju ke leher pemiliknya tanpa silap dan tergantunglah ia sehingga mereka dipanggil untuk dihisab. Kitab amalan ini telah ditulis oleh malaikat Hafazhah / Raqib & ‘Atid / Kiraman Katibin.
d Manusia beratur dalam saf mengikut Nabi dan pemimpin masing- masing. Orang kafir & munafik beratur bersama pemimpin mereka yang zalim. Setiap pengikut ada tanda mereka tersendiri untuk dibezakan.

18. Umat yang pertama kali dihisab adalah umat Nabi Muhammad SAW, dan amalan yang pertama kali dihisab adalah solat. Sedangkan hukum yang pertama kali diputuskan adalah perkara pertumpahan darah.

19. Apabila tiba giliran seseorang hendak dihisab amalannya, malaikat akan mencabut kitab mereka lalu diserahkan, lalu pemiliknya mengambil dengan tangan kanan bagi orang mukmin dan dengan tangan kiri jika orang bukan mukmin.

20. Semua makhluk akan dihisab amalan mereka menggunakan satu Neraca Timbangan. Saiznya amat besar, mempunyai satu tiang yang mempunyai lidah dan 2 daun. Daun yang bercahaya untuk menimbang pahala dan yang gelap untuk menimbang dosa.

21. Acara ini disaksikan oleh Nabi Muhammad SAW dan para imam 4 mazhab untuk menyaksikan pengikut masing-masing dihisab.
d Perkara pertama yang diminta ialah Islam. Jika dia bukan Islam, maka seluruh amalan baiknya tidak ditimbang bahkan amalan buruk tetap akan ditimbang.

22. Ketika dihisab, mulut manusia akan dipateri, tangan akan berkata- kata, kaki akan menjadi saksi. Tiada dolak-dalih dan hujah tipuan. Semua akan di adili oleh Allah Ta’ala dengan Maha Bijaksana.

23. Setelah amalan ditimbang, mahkamah Mahsyar dibuka kepada orang ramai untuk menuntut hak masing-masing dari makhluk yang sedang dibicara sehinggalah seluruh makhluk berpuas hati dan dibenarkannya menyeberangi titian sirat.

24. Syafaat Nabi Muhammad SAW di akhirat :
a;- Meringankan penderitaan makhluk di Padang Mahsyar dengan mempercepatkan hisab.
b;- Memasukkan manusia ke dalam syurga tanpa hisab.
c;- Mengeluarkan manusia yang mempunyai iman sebesar zarah dari neraka.
(Semua syafaat ini tertakluk kepada keizinan Allah SWT.)

25. Para nabi dan rasul serta golongan khawas juga diberikan izin oleh Tuhan untuk memberi syafaat kepada para pengikut mereka. Mereka ini berjumlah 70 000. Setiap seorang dari mereka akan mensyafaatkan 70 000 orang yang lain.

26. Setelah berjaya dihisab, manusia akan mula berjalan menuju syurga melintasi jambatan sirat. Siratul Mustaqim ialah jambatan (titian) yang terbentang dibawahnya neraka. Lebar jambatan ini adalah seperti sehelai rambut yang dibelah tujuh dan ia lebih tajam dari mata pedang. Bagi orang mukmin ia akan dilebarkan dan dimudahkan menyeberanginya.

27. Fudhail bin Iyadh berkata perjalanan di Sirat memakan masa 15000 tahun. 5000 tahun menaik, 5000 tahun mendatar dan 5000 tahun menurun. Ada makhluk yang melintasinya seperti kilat, seperti angin, menunggang binatang korban dan berjalan kaki. Ada yang tidak dapat melepasinya disebabkan api neraka sentiasa menarik kaki mereka, lalu mereka jatuh ke dalamnya.

28. Para malaikat berdiri di kanan dan kiri sirat mengawasi setiap makhluk yang lalu. Setiap 1000 orang yang meniti sirat, hanya seorang sahaja yang Berjaya melepasinya. 999 orang akan terjatuh ke dalam neraka.
Rujukan: Kitab Aqidatun Najin karangan Syeikh Zainal Abidin Muhammad Al- Fathani. Pustaka Nasional Singapura 2004.

a; Jika sekiranya kalian ingin mengumpul saham akhirat, sampaikanlah ilmu ini kepada sahabat² yang lain. Sepertimana sabda Rasulullah SAW: d77; Sampaikanlah pesananku walaupun satu ayat. d78; Sesungguhnya apabila matinya seseorang anak Adam itu, hanya 3 perkara yang akan dibawanya bersama :
b; Sedekah/amal jariahnya.
c; Doa anak²nya yang soleh.
d; Ilmu yang bermanfaat yang disampaikannya kepada orang lain.

Ustaz Azhar Idrus ( Original )

~ Wassalam ~

Selasa, 4 Oktober 2011

PETANDA MATI HUSNUL KHATIMAH


BISMILLAHIROHMANIROHIM...

Tazkirah ini mengajak kita semua agar mengingati mati. Pelbagai persediaan harus kita lakukan setiap masa dan ketika untuk menghadapi kematian – Agar kematian yang kita ingini insya-Allah tercapai – iaitu Husnul Khatimah (Penyudahan Yang Baik)

Antara petanda seseorang itu mencapai Husnul Khatimah adalah seperti berikut:

Sempat mengucap dua kalimah syahadah.
Berpeluh didahi. Sabda Rasulullah:
Bahawa matinya seseorang mukmin itu dengan keluarnya peluh di dahi.

Riwayat oleh Ahmad dan Tarmizi.

Mati pada malam atau hari Jumaat. Sabda Rasulullah:
Tidak seorang muslim pun yang mati pada hari atau malam Jumaat melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah kubur.

Mati di medan perang kerana membela agama Allah. Bagi orang yang mati syahid ada 6 kelebihan:
Akan diampuni dengan serta merta dosanya serta diperlihatkan tempat duduknya di syurga (kecuali mereka yang masih ada urusan hutang).
Diselamatkan dari seksa kubur.
Aman dari ketakutan yang teramat besar dan dahsyat.
Diperhiasi dengan iman.
Dikahwinkan dengan bidadari (semiskin-miskin ialah 49 bidadari).
Dapat memberi syafaat kepada 70 orang keluarganya. Riwayat oleh Termizi, Ahamd dan Ibnu Majah.
Mati kerana melahirkan anak.
Mati kerana taun, Sabda Rasulullah:
Taun itu satu kematian syahid bagi setiap mukmin. (Hendaklah ia sabar dan redha menganggungnya).

Riwayat oleh Muslim.

Mati akibat sakit perut maka ia mati syahid, sabda Rasulullah:
Dan barang siapa mati kerana sakit perut maka ia mati syahid.

Riwayat oleh Muslim.

Mati tengelam dan tertimbus oleh bangunan.
Mati terbakar. Riwayat At-Tabrani.
Mati dalam nifas. Riwayat At-Tabrani.
Mati kerana sakit TB. Sabda Rasulullullah:
Orang yang mati kerana menanggung penyakit kurus kering ia mati syahid.

Riwayat Tabrani.

Mati akibat luka perang di jalan Allah. Sabda Rasulullah:
Barangsiapa yang luka kerana perang di jalan Allah itu mati, maka bererti ia syahid, atau kena pijak oleh unta atau kudanya atau ia mati ditempat tidurnya (setelah berperang itu) dengan sebab apa-apa pun yang dikehendaki oleh Allah, maka sesungguhnya ia adalah mati syahid dan akan masuk syurga.

Riwayat Daud.

Mati mempertahankan harta. Riwayat Bukhari.
Mati kerana mempertahankan diri. Sabda Rasulullah:
Barangsiapa terbunuh kerana mempertahankan darahnya (dirinya) maka ianya mati syahid.

Riwayat Abu Daud.

Mati dalam bersiap-siap untuk berperang di jalan Allah.
Mati ketika sedang beramal soleh seperti sedang menuntut ilmu (ilmu yang dibolehkan oleh Islam) di masjid atau sedang berdakwah.
Berkata Abu Laith – Barangsiapa yang ingin selamat dari seksa kubur maka haruslah ia melazimi 4 perkara dan meninggalkan 4 perkara:

Mejaga sembahyang 5 waktu.
Banyak bersedekah.
Banyak membaca Al Quran.
Banyak bertasbih.
Dan hendaklah ia meninggalkan:

Meninggalkan dusta.
Meninggalakan sifat khianat.
Meninggalkan sifat mengadu-domba.
Mejaga Kencing.

Wallahu a’lam.


***Mati itu sesuatu yg Pasti...sesungguhnya setiap yg bernyawa itu Pasti akan mati...
Ya Allah...jika Engkau ingin menjemputku...biarlah aku dalam keadaan mengingati-Mu Ya Allah...sesungguhnya aku hamba yg lemah, selalu lalai dgn peringatan dan amaran2-Mu...kurniakanlah aku husnul khatimah...Amin Ya Robbala'lamin...

PESAN ROH KEPADA MANUSIA...


BISMILLAHIROHMANIROHIM...

Apabila roh keluar dari jasad, ia akan berkata-kata dan seluruh isi alam sama ada di langit atau bumi akan mendengarnya kecuali jin dan manusia. Apabila mayat dimandikan, lalu roh berkata : "Wahai orang yang memandikan, aku minta kepadamu kerana Allah untuk melepaskan pakaianku dengan perlahan-lahan sebab pada saat ini aku beristirahat daripada seretan malaikat maut".

Selepas itu, mayat pula bersuara sambil merayu : "Wahai orang yang memandikan, janganlah engkau menuangkan air dalam keadaan panas. Begitu juga jangan menuangnya dengan air yang dingin kerana tubuhku terbakar apabila terlepasnya roh dari tubuh".

Apabila dimandikan, roh sekali lagi merayu :"Demi Allah, wahai orang yang memandikan jangan engkau menggosok aku dengan kuat sebab tubuhku luka-luka dengan keluarnya roh" . Setelah dimandi dan dikafankan, telapak kaki mayat diikat dan ia pun memanggil-manggil dan berpesan lagi supaya jangan diikat terlalu kuat serta mengafani kepalanya kerana ingin melihat wajahnya sendiri, anak-anak, isteri atau suami buat kali terakhir kerana tidak dapat melihat lagi sampai Hari Kiamat.

Sebaik keluar dari rumah lalu ia berpesan : "Demi Allah, wahai jemaahku, aku telah meninggalkan isteriku menjadi Balu. Maka janganlah kamu menyakitinya. Anak-anakku telah menjadi yatim dan janganlah kalian menyakiti mereka. Sesungguhnya pada hari itu aku telah keluar dari rumahku dan aku tidak akan dapat kembali kepada mereka buat selama-lamanya" . Sesudah mayat diletakkan pada pengusung, sekali lagi diserunya kepada jemaah supaya jangan mempercepatkan mayatnya ke kubur selagi belum mendengar suara anak-anak dan sanak saudara buat kali terakhir.

Sesudah dibawa dan melangkah sebanyak tiga langkah dari rumah, roh pula berpesan: " Wahai Kekasihku, wahai saudaraku dan wahai anak-anakku, jangan kamu diperdaya dunia sebagaimana ia memperdayakan aku dan janganlah kamu lalai ketika ini sebagaimana ia melalaikan aku".

"Sesungguhnya aku tinggalkan apa yang aku telah aku kumpulkan untuk warisku dan sedikitpun mereka tidak mahu menanggung kesalahanku". "Adapun didunia, Allah menghisab aku, padahal kamu berasa senang dengan keduniaan. Dan mereka juga tidak mahu mendoakan aku".

Baginda Rasullullah S.A.W berkata: "Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua-dua telapak kakinya sehingga sampai kelutut. Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar.Dan akhir sekali datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu."

Sambung Rasullullah S.A.W. lagi: "Kalau orang yang nazak itu orang yang beriman, maka malaikat Jibrail A.S. akan menebarkan sayapnya yang di sebelah kanan sehingga orang yang nazak itu dapat melihat kedudukannya di syurga. Apabila orang yang beriman itu melihat syurga, maka dia akan lupa kepada orang yang berada di sekelilinginya. Ini adalah kerana sangat rindunya pada syurga dan melihat terus pandangannya kepada sayap Jibrail A.S. "Kalau orang yang nazak itu orang munafik, maka Jibrail A.S. akan menebarkan sayap di sebelah kiri. Maka orang yang nazak tu dapat melihat kedudukannya di neraka dan dalam masa itu orang itu tidak lagi melihat orang di sekelilinginya. Ini adalah kerana terlalu takutnya apabila melihat neraka yang akan menjadi tempat tinggalnya".

Dari sebuah hadis bahawa apabila Allah S.W.T. menghendaki seorang mukmin itu dicabut nyawanya maka datanglah malaikat maut. Apabila malaikat maut hendak mencabut roh orang mukmin itu dari arah mulut maka keluarlah zikir dari mulut orang mukmin itu dengan berkata: "Tidak ada jalan bagimu mencabut roh orang ini melalui jalan ini kerana orang ini sentiasa menjadikan lidahnya berzikir kepada Allah S.W.T." Setelah malaikat maut mendengar penjelasan itu, maka dia pun kembali kepada AllahS.W.T. dan menjelaskan apa yang diucapkan oleh lidah orang mukmin itu.

Lalu Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud: "Wahai malaikat maut, kamu cabutlah ruhnya dari arah lain." Sebaik saja malaikat maut mendapat perintah Allah S.W.T . maka malaikat maut pun cuba mencabut roh orang mukmin dari arah tangan. Tapi keluarlah sedekah dari arah tangan orang mukmin itu, keluarlah usapan kepala anak-anak yatim dan keluar penulisan ilmu. Maka berkata tangan: "Tidak ada jalan bagimu untuk mencabut roh orang mukmin dari arah ini, tangan ini telah mengeluarkan sedekah, tangan ini mengusap kepala anak-anak yatim dan tangan ini menulis ilmu pengetahuan."

Oleh kerana malaikat maut gagal untuk mencabut roh orang mukmin dari arah tangan maka malaikat maut cuba pula dari arah kaki. Malangnya malaikat maut juga gagal melakukan sebab kaki berkata: "Tidak ada jalan bagimu dari arah ini Kerana kaki ini sentiasa berjalan berulang alik mengerjakan solat dengan berjemaah dan kaki ini juga berjalan menghadiri majlis-majlis ilmu." Apabila gagal malaikat maut mencabut roh orang mukmin dari arah kaki, maka malaikat maut cuba pula dari arah telinga. Sebaik saja malaikat maut menghampiri telinga maka telinga pun berkata: "Tidak ada jalan bagimu dari arah ini kerana telinga ini sentiasa mendengar bacaan Al-Quran dan zikir."

Akhir sekali malaikat maut cuba mencabut orang mukmin dari arah mata tetapi baru saja hendak menghampiri mata maka berkata mata: "Tidak ada jalan bagimu dari arah ini sebab mata ini sentiasa melihat beberapa mushaf dan kitab-kitab dan mata ini sentiasa menangis kerana takutkan Allah.".

Setelah gagal maka malaikat maut kembali kepada Allah S.W.T. Kemudian Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud:"Wahai malaikatKu, tulis AsmaKu di telapak tanganmu dan tunjukkan kepada roh orang yang beriman itu."

Sebaik saja mendapat perintah Allah S.W.T. maka malaikat maut menghampiri roh orang itu dan menunjukkan Asma Allah S.W.T. Sebaik saja melihat Asma Allah dan cintanya kepada Allah S.W.T maka keluarlah roh tersebut dari arah mulut dengan tenang.

Subhanallah... Maha Suci Allah... Allahu Akhbar !!!

Ahad, 2 Oktober 2011

Setia dan Sedia Dalam Ikatan


Ya Allah, jadikan hamba-Mu ini mencintai orang yang beriman dan jadikanlah orang yang beriman mencintaiku." (Riwayat Muslim no. 2491)

Membina ikatan persis membina sebuah mahligai terindah, tapaknya perlu kukuh atas landasan kecintaan, dilengkapi batu bata kepercayaan dan diperteguh tiang kasih sayang. Tampak cantik dihias rona bebunga di taman, saat mentari pagi menyimbah cerlang sinarnya. Si Tiung singgah mengalun, berkicauan lagu cinta, saksi romantisnya jiwa. Namun, membinanya bukanlah semudah menyaksikannya, nampak kirana di mata tetapi memerlukan kudrat dan keringat dalam memacunya.

"Lelaki yang baik diciptakan untuk perempuan yang baik, perempuan yang baik diciptakan untuk lelaki yang baik."

Dalam memateri sebuah ikatan, elemen setia dan sedia menjadi perlambangan sejauh mana kekuatan sebuah ikatan. Berseminya ikatan tanpa kesetiaan, ibarat menunggu rumah ditelan rebah. Bertautnya ikatan tanpa kesediaan, ibarat menanti mahligai musnah berkecai.

Saat memilih untuk membina ikatan, eloklah diteliti apakah kita telah melengkapi keduanya. Bersetia menjalin cinta dan menongkah badai kehidupan bersama. Tidak pernah goyah diduga godaan, tidak pernah rebah diuji cabaran apatah lagi gundah disuntik rintangan. Hidup bersama rencahnya berjuta. Tika itulah kesetiaan benar-benar memainkan peranan.

Apabila lengkap elemen kesetiaan, lihatlah pula kepada elemen kesediaan. Usah sekadar terpesona dengan lafaz dan janji di bibir manis, namun intailah kesediaan menerima yang tak pernah gerimis. Ilmu agama disisip kemas di dada, agar hasutan syaitan dan iblis bisa ditepis. Sedia membimbing dan dibimbing. Nafsu amarah bukan wasilah melampiaskan kemarahan bukan pada tempatnya. Toleransi sebagai benteng utuhnya rukun sebuah ikatan.

''Sebaik-baik perhiasan di dunia ini ialah wanita solehah''

Ketahuilah wanita solehah, bahawa dirimu amat bernilai. Selautan emas waima segunung permata bukan tandinganmu kerana dirimu jauh lebih tinggi nilainya di kaca mata Islam. Usah mudah memberi cinta, kelak binasa jiwa. Sebaliknya, ujilah si dia agar simpulan kasih tidak mudah terungkai, ikatan sayang tidak mudah bercerai.

Jika ingin memilih membina ikatan, maka bersiagalah kerana era penuh air mata dan duka akan menantimu. Kuatkanlah keteguhan nalurimu agar segala yang ditempuhi mendapat inayah-Nya. Ingatlah bahawa mencari bahagia itu tidak ubah seperti menanam si mawar berduri. Sebaik ditanam tidak terus berputik bunga kirana, tetapi tumbuh dahulu duri yang berbisa.

Sabda Nabi S.A.W yang bermaksud: "Manusia yang utama adalah orang mukmin yang alim. Jika diperlukan dia diberikan manfaat, jika tidak diperlukan, dia pun kaya dengan dirinya sendiri."

Bagi arjuna, keperkasaan bukanlah bukti kelelakian sebenarmu. Layar bahtera akan dapat terus menyusur pantai impian, walau badai merempuh apabila mahligai ikatan dinakhodakan oleh lelaki yang beriman. Bisa melindungi dan membajai kasih sayang yang tidak berbelah bagi.

Menjadi pemimpin terulung kebanggaan pasangan, menyalur bimbingan dan pendidikan kepada ahli keluarga dan tidak merelakan diri menjadi dayus sehingga di akhirat kelak mendapat celaka. Bijaksana dalam merencana keputusan agar tidak menyinggung hati dan perasaan. Rasulullah menjadi tauladan dalam menjadi suami idaman. Suami ibarat mentari, memberi cahaya dan kehangatan. Isteri bagai bulan, cantik dan indah dipandang.

''Selembar benang berkait, akhirnya berpakai jua, setapak kaki berdikit, akhirnya berdiri juga''

Kepada sesiapa yang merasa diri masih bergelut dalam kekurangan dan belum memenuhi elemen-elemen ini, jadi bermulalah sekarang. Andai diri tidak setia, belajarlah memahami hakikat kesetiaan, signifikannya dalam ikatan.

Andai diri tidak sedia, namun mengharap bunga di taman larangan, penuhilah pengetahuan agama di dadamu. Kalungkanlah di jiwamu rasa tanggungjawab walaupun rasa jahil membelenggumu. Muhasabahlah diri agar terbinanya hubungan berkekalan hingga penghujungnya.

- Artikel iluvislam.com

Saat Yang Paling Bahagia


seorang isteri bertanya kepada suaminya, "Apakah saat paling bahagia didalam hidup abang? "

Suaminya memandang muka isteri dan berkata, "Saat itu belum terjadi lagi.."

Si isteri terdiam sejenak.

Kemudian dia bertanya lagi, "Dan bila saat itu akan terjadi?"

Suaminya berkata : "Saat itu adalah hari di mana awak membuka pintu dan berkata kepada saya, "Abang, Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh" di dalam rumah kita di Syurga.."

Firman Allah SWT :

"Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (At-Tahrim: 6)

"Ya Allah, jadikan hamba-Mu ini mencintai orang yang beriman dan jadikanlah orang yang beriman mencintaiku." (Riwayat Muslim no. 2491)

"Semoga Allah merahmati seorang lelaki yang bangun di waktu malam lalu mengerjakan solat dan dia mengejutkan isterinya lalu si isteri mengerjakan solat. Bila isterinya enggan untuk bangun, ia percikkan air di wajah isterinya. Semoga Allah merahmati seorang wanita yang bangun di waktu malam lalu mengerjakan solat dan dia mengejutkan suami lalu si suami mengerjakan solat. Bila suaminya enggan untuk bangun, dia percikkan air di wajah suaminya." (Sanad hadis ini shahih kata Asy-Syaikh Ahmad Syakir dalam tahqiqnya terhadap Al-Musnad)

- Artikel iluvislam.com

Sabtu, 1 Oktober 2011

Tanda-Tanda Saat Kematian


BISMILLAHIROHMANIROHIM...


100 hari : Seluruh badan rasa bergegar.

60 hari : Pusat rasa bergerak-gerak.

40 hari : Daun dengan nama orang yang akan mati di arash akan jatuh dan malaikat maut pun datang kepada orang dengan nama tersebut lalu mendampinginya sehingga saat kematiannya. Kadang-kadang orang yang akan mati itu akan merasa atau nampak kehadiran malaikat maut tersebut dan akan sering kelihatan seperti sedang rungsing.

7 hari : Mengidam makanan.

5 hari : Anak lidah bergerak-gerak.

3 hari : Bahagian tengah di dahi bergerak-gerak.

2 hari : Seluruh dahi rasa bergerak-gerak.

1 hari : Terasa bahagian ubun bergerak-gerak di antara waktu subuh and asar.

Saat akhir : Terasa sejuk dari bahagian pusat hingga ke tulang solbi (di bahagian belakang badan).

Seelok-eloknya bila sudah merasa tanda yang akhir sekali, mengucap dalam keadaan qiam and jangan lagi bercakap-cakap.

******Bila Malaikat Mencabut Nyawa******

Baginda Rasullullah S.A.W bersabda:
"Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua-dua telapak kakinya sehingga sampai kelutut. Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar. Dan akhir sekali datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu."

Sambung Rasullullah S.A.W. lagi:
"Kalau orang yang nazak itu orang yang beriman, maka malaikat Jibrail A.S. akan menebarkan sayapnya yang disebelah kanan sehingga orang yang nazak itu dapat melihat kedudukannya di syurga. Apabila orang yang beriman itu melihat syurga, maka dia akan lupa kepada orang yang berada disekelilinginya. Ini adalah kerana sangat rindunya pada syurga dan melihat terus pandangannya kepada sayap Jibrail A.S."

Kalau orang yang nazak itu orang munafik, maka Jibrail A.S. akan menebarkan sayap disebelah kiri. Maka orang yang nazak tu dapat melihat kedudukannya di neraka dan dalam masa itu orang itu tidak lagi melihat orang disekelilinginya. Ini adalah kerana terlalu takutnya apabila melihat neraka yang akan menjadi tempat tinggalnya.

Dari sebuah hadis bahawa apabila Allah S.W.T. menghendaki seorang mukmin itu dicabut nyawanya maka datanglah malaikat maut.Apabila malaikat maut hendak mencabut roh orang mukmin itu dari arah mulut maka keluarlah zikir dari mulut orang mukmin itu dengan berkata:

"Tidak ada jalan bagimu mencabut roh orang ini melalui jalan ini kerana orang ini sentiasa menjadikan lidahnya berzikir kepada Allah S.W.T." Setelah malaikat maut mendengar penjelasan itu, maka dia pun kembali kepada Allah S.W.T. dan menjelaskan apa yang diucapkan oleh lidah orang mukmin itu. Lalu
Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud:

"Wahai malaikat maut, kamu cabutlah ruhnya dari arah lain." Sebaik saja malaikat maut mendapat perintah Allah S.W.T. maka malaikat maut pun cuba mencabut roh orang mukmin dari arah tangan. Tapi keluarlah sedekah dari arah tangan orang mukmin itu, keluarlah usapan kepala anak-anak yatim dan keluar penulisan ilmu. Maka berkata tangan: Tidak ada jalan bagimu untuk mencabut roh orang mukmin dari arah ini, tangan ini telah mengeluarkan sedekah, tangan ini mengusap kepala anak-anak yatim dan tangan ini menulis ilmu pengetahuan."

Oleh kerana malaikat maut gagal untuk mencabut roh orang mukmin dari arah tangan maka malaikat maut cuba pula dari arah kaki. Malangnya malaikat maut juga gagal melakukan sebab kaki berkata:

"Tidak ada jalan bagimu dari arah ini kerana kaki ini sentiasa berjalan berulang alik mengerjakan solat dengan berjemaah dan kaki ini juga berjalan menghadiri majlis-majlis ilmu."

Apabila gagal malaikat maut, mencabut roh orang mukmin dari arah kaki, maka malaikat maut cuba pula dari arah telinga. Sebaik saja malaikat maut menghampiri telinga maka telinga pun berkata:

"Tidak ada jalan bagimu dari arah ini kerana telinga ini sentiasa mendengar bacaan Al-Quran dan zikir." Akhir sekali malaikat maut cuba mencabut orang mukmin dari arah mata tetapi baru saja hendak menghampiri mata maka berkata mata:

"Tidak ada jalan bagimu dari arah ini sebab mata ini sentiasa melihat beberapa mushaf dan kitab-kitab dan mata ini sentiasa menangis kerana takutkan Allah." Setelah gagal maka malaikat maut kembali kepada Allah S.W.T. Kemudian Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud: "Wahai malaikatKu, tulis AsmaKu ditelapak tanganmu dan tunjukkan kepada roh orang yang beriman itu." Sebaik saja mendapat perintah Allah S.W.T. maka malaikat maut menghampiri roh orang itu dan menunjukkan Asma Allah S.W.T.

Sebaik saja melihat Asma Allah dan cintanya kepada Allah S.W.T maka keluarlah roh tersebut dari arah mulut dengan tenang.

Abu Bakar R.A. telah ditanya tentang kemana roh pergi setelah ia keluar dari jasad. Maka berkata Abu Bakar R.A:"Roh itu menuju ketujuh tempat:-

1. Roh para Nabi dan utusan menuju ke Syurga Adnin.
2. Roh para ulama menuju ke Syurga Firdaus.
3. Roh mereka yang berbahagia menuju ke Syurga Illiyyina.
4. Roh para shuhada berterbangan seperti burung di syurga mengikut kehendak mereka.
5. Roh para mukmin yang berdosa akan tergantung di udara tidak di bumi dan tidak di langit sampai hari kiamat.
6. Roh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik.
7. Roh orang-orang kafir akan berada dalam neraka Sijjin, mereka diseksa berserta jasadnya sampai hari Kiamat."

Telah bersabda Rasullullah S.A.W: Tiga kelompok manusia yang akan dijabat tangannya oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya:-

1. Orang-orang yang mati syahid.
2. Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam bulan ramadhan.
3. Orang berpuasa di hari Arafah.


Sekian untuk ingatan kita bersama....

Selasa, 6 September 2011

15 Kebaikan Membaca dan Mengamalkan Al-Quran.


BISMILLAHIROHMANIROHIM...
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Al-Quran ialah Kitabullah yang terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad S.A.W. Al-Quran merupakan mukjizat daripada Allah SWT, al-Quran juga adalah senjata yang paling mujarab yang melimpah ruah, mata air yang tidak mungkin kering, di dalamnya penuh dengan nur hidayah rahmat dan zikir.

Al-Quran diturunkan untuk mengajar manusia tentang pengesaannya kepada Allah SWT (tauhid). Konsep ibadat yang jelas dan menyeluruh agar manusia sentiasa mendapat bekalan yang baru dan segar. Mengajak manusia berfikir tentang ciptaan, pengawasan dan penjagaan yang ditadbirkan oleh yang Maha Agong agar dapat mengenal sifat-sifatNya yang unggul.

Di dalam al-Quran dipaparkan juga contoh tauladan dan juga kisah-kisah yang benar berlaku sebelum turunnya al-Quran dan pada masa penurunan al-Quran. Dengan itu manusia mendapat pengajaran dan panduan dalam mengharungi kehidupan sebagai muslim yang sejati dan benar dalam semua bidang kehidupan.

Terdapat 15 kebaikan-kebaikan al-Quran di dalam hadis-hadis sahih :

Pertama : Al-Quran akan menjadi syafaat dihari akhirat.

Daripada Abu Umamah r.a berkata : Aku mendengar Rasulullah S.A.W. bersabda:
“Bacalah al-Quran sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat sebagai syafaat kepada pembacanya”. (Hadis Riwayat Muslim)

Kedua : Al-Quran sebagai pembela (mempertahankan) orang yang membacanya dihari akhirat.

Daripada Nawwas Bin Sam’an r.a. telah berkata : Aku mendengar Rasulullah S.A.W. bersabda : “Di hari akhirat kelak akan didatangkan al-Quran dan orang yang membaca dan mengamalkan isi kandungannya, didahului dengan Surah Al Baqarah dan Surah Ali-Imraan, kedua-dua surah ini menghujah ( mempertahankan ) orang yang membaca dan mengamalkannya”. (Hadis Riwayat Muslim)

Ketiga : Sebaik-baik amalan adalah orang yang belajar dan mengajarkan al-Quran.

Daripada Osman Bin ‘Affan r.a. telah berkata: Rasulullah S.A.W. bersabda : “Sebaik manusia di antara kamu orang yang mempelajari al-Quran dan mengajarnya kepada orang lain”.
(Hadis Riwayat Bukhari)

Keempat : Membaca al-Quran dan susah menyebutnya mendapat dua pahala.

Daripada Aisyah r.a. telah berkata: Bersabda Rasulullah S.A.W. : “Orang yang membaca al-Quran dan susah untuk menyebut ayatnya ia mendapat dua pahala”.
(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Kelima : Mukmin yang membaca al-Quran umpama buah yang harum dan sedap rasanya.

Daripada Abu Musa Al Asy’ari r.a. telah berkata : Rasulullah S.A.W. bersabda : “Umpama orang mukmin yang membaca al-Quran seperti buah Utrujjah ( seperti limau besar ) baunya wangi dan rasanya sedap. Umpama orang mukmin yang tidak membaca al-Quran seperti buah tamar tidak ada bau dan rasanya manis, dan umpama orang munafik yang membaca al- Quran seperti Raihanah (sejenis pokok) baunya wangi dan rasanya pahit dan umpama orang munafik yang tidak membaca al-Quran seperti buah labu yang tiada bau dan rasanya pahit”.
(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Keenam : Allah SWT mengangkat martabat golongan yang membaca al-Quran.

Daripada Omar Bin Al Khattab r.a. Bahawa Nabi Muhammad S.A.W. bersabda: “Sesungguhnya Allah mengangkat martabat beberapa golongan dan merendahkan martabat yang lain dengan sebab al-Quran”.(Hadis Riwayat Muslim)

Ketujuh : Kefahaman yang sahih tentang al-Quran akan menjadi contoh ikutan.

Daripada Ibnu Omar r.a. daripada Nabi Muhammad S.A.W. telah bersabda:
“Tidak boleh berhasad dengki kecuali di dalam dua perkara : Lelaki yang dianugerahkan kefahaman yang sahih tentang al-Quran, ia menunaikan ibadat siang dan malam , lelaki yang dianugerahkan kemewahan harta lalu dinafkahkannya siang dan malam”.
(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Kelapan : Membaca al-Quran akan mendapat ketenangan (sakinah)

Daripada Barra’ dan daripada ‘Azib r.a. telah berkata : “Seorang lelaki membaca Surah Al Kahfi dan di sisinya seekor kuda yang diikat dengan dua tali, maka awan di langit mula melindunginya dan semakin hampir, dan kudanya mula menjauhinya. Apabila menjelang pagi beliau pergi berjumpa Nabi Muhammad S.A.W. dan menceritakan peristiwa tersebut maka baginda bersabda : Itulah ( sakinah ) ketenangan yang turun disebabkan bacaan al-Quran”.
(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Kesembilan : Sesiapa yang tidak mengingati ayat-ayat al-Quran umpama rumah yang roboh.

Daripada Ibnu ‘Abbas r.a. beliau berkata : Rasulullah S.A.W. bersabda : “Sesungguhnya orang yang tidak ada di dalam ingatannya sesuatu pun daripada ayat al-Quran seperti rumah yang roboh”. (Hadis Riwayat Tarmizi dan beliau berkata: Hadis ini hasan sahih)

Kesepuluh : Membaca dan memperelokkan bacaan al-Quran akan mendapat kebaikannya.

Daripada Abdullah Bin ‘Umru Bin Al ‘As r.a. Nabi Muhammad S.A.W. bersabda :
“Satu masa nanti akan dikatakan kepada orang yang membaca al-Quran: Bacalah, perbaikkilah dan perelokkanlah bacaan al-Quran sepertimana engkau memperelokkan urusan di dunia, sesungguhnya tempat engkau akan ditentukan di akhir ayat yang engkau bacakan”. ( Hadis Riwayat Abu Daud dan Tarmizi dan beliau berkata : Hadis ini hasan sahih )

Kesebelas : Membaca beberapa ayat al-Quran lebih baik daripada mendapat unta yang gemuk.

Daripada ‘Uqbah Bin ‘Amir r.a. menceritakan : Rasulullah S.A.W keluar dan kami berada di tempat duduk masjid yang beratap. Maka beliau bersabda: “Siapakah di antara kamu yang suka keluar di pagi hari pada setiap hari menuju ke Buthan atau ‘Atiq, dan dia mengambil darinya dua ekor unta yang gemuk dalam keadaan dia tidak melakukan dosa dan tidak putus hubungan silaturrahim”. Kami menjawab : “Kami suka demikian itu. Sabda Rasulullah S.A.W : “Kenapakah kamu tidak pergi ke masjid belajar atau membaca dua ayat Al Quran lebih baik dari dua ekor unta, tiga ayat lebih baik dari tiga ekor, empat ayat lebih baik dari empat ekor unta demikianlah seterusnya mengikut bilangan ayatnya”. (Hadis Riwayat Muslim)

Kedua belas : Sesiapa yang lebih fasih memebaca al-Quran lebih layak menjadi imam solat berjemaah.

Daripada Ibnu Mas’ud r.a bahawa Nabi Muhammad S.A.W bersabda : Orang yang paling layak mengimami kaum di dalam sembahyang ialah mereka yang terfasih membaca al-Quran”. (Hadis Riwayat Muslim )

Ketiga belas : Nabi SAW mengutamakan sahabat yang paling kuat berpegang teguh kepada al-Quran untuk dikebumikan jenazah mereka.

Daripada Jabir Bin Abdullah r.a. bahawa Nabi Muhammad S.A.W. menghimpun antara dua lelaki yang terbunuh di peperangan Uhud kemudian baginda bersabda : “Yang mana satukah antara keduanya yang paling kuat berpegang teguh dengan al-Quran maka apabila aku tunjukkan kepada salah seorang daripada keduanya maka dialah orang yang pertama masuk ke liang lahad”. (Hadis Riwayat Bukhari, Tarmizi, Nasa’ie dan Ibnu Majah)

Keempat belas : Kelebihan berdoa selepas membaca al-Quran.

Daripada ‘Imran Bin Husain Bahawa beliau lalu di hadapan qari yang sedang membaca al-Quran kemudian dia berdoa kepada Allah kemudian ia kembali membaca kemudian ia berkata aku mendengar Rasulullah S.A.W. bersabda : “Barangsiapa yang membaca al-Quran maka berdoalah kepada Allah dengan al-Quran maka sesungguhnya akan datang beberapa kaum yang membaca al-Quran dan mereka berdoa dengannya”.
(Hadis Riwayat Tarmizi, beliau berkata : Hadis ini hasan)

Kelima belas : Setiap satu huruf membaca al-Quran akan mendapat sepuluh ganjaran pahala.

Daripada Ibnu Mas’ud r.a. ia berkata : “Barangsiapa yang membaca satu huruf daripada al- Quran maka baginya satu kebaikan, satu kebaikan menyamai dengan sepuluh pahala, aku tidak bermaksud : Alif , Lam , Mim ialah satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf”.(Hadis Riwayat Ad Darimi Tarmizi, beliau berkata hadis ini hasan sahih)

Sahabat yang dimuliakan,
Marilah kita menjadikan al-Quran sebagai peduman hidup kita , apabila kita sentiasa menjadikannya sebagai panduan dan peraturan hidup kita tidak akan sesat dan sentiasa mendapat pimpinan daripada Allah S.W.T. Al-Quran juga merupakan senjata yang paling berkesan untuk membersihkan jiwa dan menyinarkannya.

Dalam sebuah hadis Rasulullah S.A.W.bersabda : Daripada Ibnu Umar r.a berkata:
“Rasulullah S.A.W. telah bersabda maksudnya : "Hati manusia akan berkarat seperti besi yang dikaratkan oleh air". Apakah cara untuk menjadikan hati bersinar semula. Kata baginda lagi, " Dengan banyak mengingati mati dan membaca al-Quran.”